LAPSUS (3): Ada Potensi Pencucian Uang di Pasar Akik
Menurut mantan pemain sepak bola di Persis Solo tersebut, tren batu akik lokal menggejala di Jawa Tengah ke barat. Adapun, di daerah Surabaya dan sekitarnya, masih banyak masyarakat yang “bermain” batu mulia seperti blue sapphire, zamrud (emerald), dan ruby.
Harga batu zamrud dengan massa di atas lima karat dihargai Rp100-an juta. Harga blue sapphire bermassa di atas lima karat dengan kondisi bagus bisa Rp200-an juta. Sementara itu, harga ruby burma di atas lima karat bisa mencapai harga Rp300-an juta.
“Kalau di sini, yang ramai ya batu lokal,” ujar dia.
Para pencinta akik dan kolektor juga memburu batu-batu lokal sampai ke Kahyangan, Dlepih, Tirtomoyo, di Kabupaten Wonogiri. Meski jaraknya sekitar 76 km dari Kota Solo dengan medan jalan yang tak mudah, banyak orang mendatangi lokasi pengrajin batu akik di sana. Konon, batu akik dari Kahyangan memiliki tuah.
Pemilik usaha kerajinan Batu Aji Kayu Bertuah Lima Pusaka, Atmo Karijo, 94, saat ditemui Espos di toko akiknya di Kahyangan, Jumat (13/2), mengatakan kawasan Kahyangan sejak dulu memang dikenal sebagai kawasan pengrajin akik. Terjadi lonjakan tren akik beberapa bulan terakhir.
Atmo yang merintis usaha sejak 1988 mengaku tak menaikkan harga akik di tokonya. Harga antara sebelum booming dengan setelah booming sama saja. ”Dulu, per hari paling saya hanya bisa menjual sampai Rp500.000. Sekarang, saya bisa mendapatkan hasil hingga Rp2 juta,” kata dia.