Bisnis.com, NEW YORK- Madonna menunjukkan sisi romantis sekaligus sisi pemberontaknya dalam album terbaru Rebel Heart yang baru saja dirilis Jumat pekan lalu.
Album studio ke-13nya ini sekaligus menunjukkan posisi Madonna sebagai ikon pop berpengaruh, seorang pelopor, dan seorang provokator. Namun secara bersamaan, album ini juga menampilkan sisi sensitif Madonna yang selama ini mungkin tak dilihat orang.
Madonna, 56, mengatakan pada Reuters bahwa titel albumnya itu menunjukkan keinginannya membuat album dua sisi.
“Satu sisi akan lebih provokatif, punya sifat pemberontak, dan mendorong saya lebih jauh, sementara di sisi satunya lagi akan lebih rapuh, romantis, dan pada akhirnya semua akan berpadu,” ujanrnya.
Rebel Heart merupakan album pertama setelah album MDNA yang dirilis pada 2012 lalu. Album barunya ini juga menggambarkan cerita hidup dan perjalanan karirnya, sekaligus mengungkap rasa ketidakamanan Madonna, sakit hati, dan kehilangan.
Album ini berisikan 19 lagu, yang di antaranya juga terdapat lagu ballad, seperti Devil Pray, Ghosttown, dan Joan of Arc, yang menceritakan pencarian makna hidup, putus cinta, dan rasa cinta itu sendiri.
Tak ketinggalan, Madonna juga memasukkan sejumlah lagu dance yang mudah didengar, seperti Living for Love yang menjadi single pertamanya, dan Unapologetic Bitch, yang merupakan kolaborasinya dengan DJ Diplo.
Dalam album ini, Madonna banyak berkolaborasi dengan musisi lintas genre. Dia berkolaborasi dengan rapper Kanye West dalam empat lagu, ada juga DJ asal Swedia Avicii, rapper Nas, Nicki Minaj, bahkan petinju Mike Tyson ikut menyumbang suara.
Madonna juga akan menggelar tur internasionalnya yang dimulai di Miami pada 29 Agustus mendatang. (Bisnis.com)