Show

Dadang Pohon Tua Hipnotis Bogor

Miftahul Khoer
Minggu, 29 Maret 2015 - 09:19
Bagikan

Bisnis.com, BOGOR - Rangkaian gelaran Siapa Lagi Kalau Bukan Kita (If Not Us Then Who) ditutup oleh penampilan Dadang Pohon Tua yang didaulat sebagai bintang tamu di Rumah Kopi Ranin Bogor, Sabtu malam.

Gelaran yang diselenggarakan oleh Indonesia Nature Film Society (INFIS), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Handcrafted Films UK ini sebelumnya menghadirkan rangkaian pameran foto, pemutaran film dan diskusi mengenai peran masyarakat dalam menjaga hutan.

Dadang SH Pranoto (Dadang Pohon Tua) adalah gitaris band Grunge asal Bali, Navicula. Dia merupakan salah satu musisi indie yang fokus kampanye tentang isu lingkungan.

Maka menjadi wajar apabila malam itu Dadang memainkan lagu-lagu dari Dialog Dini Hari, band proyekannya yang juga menuliskan lagu-lagu bernada sosial, lingkungan bahkan cinta sekalipun.

Dengan penampilan khasnya, rambut gimbal diikat syal, berkemeja, jeans dan booth, Dadang menyapa audiens yang terus berdatangan di ruangan yang sederahana itu.

Tembang-tembang macam Renovasi Otak, Beranda Taman Hati, Aku Adalah Kamu, Sahabatku Jadi Hantu hingga Pelangi dimainkannya menggunakan gitar akustik. Dadang juga memainkan beberapa lagu dari album solonya barunya.

Para penonton yang semakin memadati Rumah Kopi Ranin tampak antusias, sesekali bernyanyi bersama dengan beberapa lagu yang akrab di telinga mereka.

Lagu-lagu Dialog Dini Hari sebagian besar dikemas dengan nada dan lirik sederhana tapi tetap berfokus pada kritik sosial dan lingkungan. Dadang sebagai otak band ini memilih diksi-diksi ringan dalam menuliskan lagunya.

Pada lagu Bumiku Buruk Rupa, misalnya, Dadang dengan cerdik membubuhkan diksi yang mengkritik dengan santun tentang kondisi bumi saat ini.

"Air bumi menipis, seakan akan hampir habis, sungai danau hilang sungai danau hilang, dan kemarau kian panjang." Sayang, lagu ini absen dimainkan malam itu.

Pada penampilannya lebih dari satu jam itu, Dadang tak hanya menggeber lagu-lagu Dialog Dini Hari dan solonya. Dia juga memainkan lagu Busur Hujan dari Navicula, Blowing in the Wind dari Bob Dylan serta lagu lainnya.

Kedua lagu yakni Oksigen dan Pagi adalah penutup dari helatan Siapa Lagi Kalau Bukan Kita yang dimainkan Dadang.

"Terhisap panas dan terbakar, lalu cemari udara dan trotoar," pekik Dadang saat menyanyikan lagu Oksigen yang berkaitan erat dengan tema acara sambil sedikit mengeluarkan amarahnya saat mencabik-cabik gitar akustikya.

Tetapi sebelumnya, tembang jagoan Pagi menjadi penutup kedua yang indah dinyanyikan bersama ratusan penonton yang hadir.

"Pagi, jangan pergi, kutakut malam nanti kumasih sendiri, dan pagimu tak lagi indah," demikain reff yang dinyanyikan bersama menghangat malam minggu di Kota Hujan itu.

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Yusran Yunus
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro