Bisnis.com, JAKARTA - Air sangat lekat dalam kehidupan kita. Hampir setiap kegiatan kita bersinggungan dengan air. Lalu, bagaimana jika air justru menimbulkan alergi pada manusia?
Terdengar aneh memang, mengingat 70% dari bagian tubuh kita merupakan cairan. Namun, ternyata 35 orang di seluruh dunia mengidap alergi terhadap air.
Salah satu penderita alergi air ialah Alexandra Allen. Remaja berusia 17 tahun asal Utah, Amerika Serikat itu harus merasakan penyakit langka tersebut.
Alexandra pertama kali menyadari alergi tersebut ketika ia pulang dari liburannya ke Flaming Gorge. Di sana ia menghabiskan waktu berendam di kolam pemandian air panas.
Setelahnya ia dirawat di rumah sakit akibat pendarahan internal, nyeri sendi, dan tidak bisa bernapas.
"Ini sangat memberatkan diriku baik secara emosional dan fisik," katanya seperti yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (7/4/2015).
Atas kondisinya tersebut, Alexandra sebisa mungkin menghindari air, begitu pun dengan air hujan. Bahkan, untuk mandi saja ia dijatah 3 minggu sekali dan air yang digunakan harus dingin.
Seseorang dengan kondisi alergi terhadap air disebut dengan Aquagenic Urticaria. Alergi akan muncul setelah adanya kontak dengan air, darah, keringat, atau air mata.
Gejala tersebut dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, dalam jangka waktu 10 menit hingga 1,5 jam. Beberapa penderita harus berbaring untuk meredakan nyeri yang dialaminya. Luka bakar yang diakibatkan bisa diringankan dengan obat-obat tertentu.
Ahli dermatologis menyebutkan tidak ada cara paten untuk mengobati alergi langka yang hanya menyerang 35 orang di seluruh dunia itu. Penderita hanya direkomendasikan untuk tidak terkena air sebisa mungkin.
Health