Bisnis.com, Dompu, NTB -- Selain Tambora, Kabupaten Dompu di NTB memiliki surga surfing tersembunyi bernama pantai Lakey. Keunggulan ini sebenarnya sudah terlihat dari keberadaan patung peselancar di tengah kota Dompu.
Sayangnya, nama Lakey belum setenar pantai-pantai di Bali, Mentawai, atau di Kepulauan Nias. Padahal, pantai yang terletak di Desa Hu’u ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki lokasi selancar lainnya, yaitu sapuan ombak yang berasal dari dua arah, kiri dan kanan atau disebut Lakey Peak.
Ombak di Lakey juga memiliki beberapa spot yang membentuk terowongan panjang dan gulungan ombak sempurna untuk berselancar. Gulungan ombak dari arah kiri atau ombak kidal ini menjadi daya tarik dan tantangan tersendiri bagi peselancar yang ingin menaklukannya.
Dari sisi ketinggian, ombak di Pantai Lakey pada April dan Mei memang tidak terlalu tinggi, biasanya ombak mulai tinggi sekitar bulan Juli yang mencapai 7 meter hingga 8 meter.
Matt, turis asal New Zealand mengaku senang berselancar di Lakey karena ombaknya yang tidak terlalu besar dan memiliki berbagai spot yang dapat ditaklukan.
“Banyak tempat surfing yang menarik di dunia, tapi Lakey ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia,” ujarnya.
Meski berlibur sendiri di Lakey, Matt mengaku betah karena biaya hidup yang murah, lokasi yang menyenangkan, serta ombak yang menantang. Bahkan dia sudah hampir tiga bulan berada di pantai tersebut.
Nando, salah seorang pemandu di Lakey mengatakan rata-rata turis yang datang merupakan wisatawan mancanegara. Antara lain berasal dari Jerman, Amerika, Australia Spanyol, Brazil, Filiphina, dan Jepang.
Rata-rata mereka menetap sekitar 2 minggu, 1 bulan hingga 3 bulan di Lakey dan menghabiskan dana sekitar US$3.000 hingga US$5.000 setiap kali datang. Setiap bulan turis yang datang sekitar 100 hingga 300 orang.
“Pada bulan Juni kami juga mengadakan lomba surfing internasional yang dihadiri para peselancar dunia,” ujarnya.
