Bisnis.com, JAKARTA—Pengelola Taman Marga Satwa (TMS) Ragunan tahun ini mempersiapkan master plan sebagai acuan menjadi kebun binatang modern berkelas internasional.
Kepala Humas TMS Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan, master plan itu akan mengklasifikasikan hewan berdasarkan kelas seperti mamalia, aves, atau pisces. Pembagian zona hewan pun bisa dilakukan berdasarkan asal habitat seperti zona Asia, Afrika, Eropa, atau Amerika.
“Kami sudah menuju ke sana seperti dari bentuk kandang, namun untuk penataan mungkin butuh konsep yang lebih modern seperti ada pengklasifikasian zona satwa. Saat ini baru primata saja sementara zona karnivora, herbivora belum ada zona yang jelas,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (25/7).
Saat ini TMS Ragunan memliki sekitar 2.000 ekor koleksi hewan dari sekitar 210 jenis binatang dengan luas lahan 147 hektar. Tapi menurutnya, hal tersebut bukan ukuran untuk menjadi sebuah kebun binatang modern bertaraf internasional.
“Sebenarnya untuk kebun binatang moderen itu tidak memberikan standar jumlah hewan, tapi kebun binatangnya harus memenuhi kriteria kesejahteraan hewan,” lanjutnya.
Kesejahteraan hewan itu seperti bebas rasa sakit, bebas lapar dan haus, bebas mengekspresikan tingkah laku secara normal dan harus berpasangan.
“Ragunan sudah memenuhi itu semua. Hewan tidak boleh stres karena karnivora dan herbivora dicampur atau didekatkan kandangnya, penataan itu perlu,” ujarnya lagi.
Saat ini TMS Ragunan memiliki koleksi hewan dari penjuru Nusantara yang mencapai 80%. Sisanya merupakan hewan dari Afrika, Amerika, Timur Tengah, kawasan Asia Barat, serta Eropa.
Wahyudi menambahkan, saat ini pihaknya belum memiliki hewan berdarah dingin karena fasilitas yang mahal. Tapi ke depan TMS Ragunan memiliki cita-cita membuat taman empat musim.
“Di master plan akan dituangkan semuanya,” pungkas dia.
