Bisnis.com, JAKARTA - Goethe-Institut Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jerman Jakarta dan EKONID menyelenggarakan Jerman Fest selama tiga bulan, yang dibuka pada 5 September di Teater Jakarta. Pembukaan Jerman Fest ditandai dengan pemutaran film bisu mahakarya Fritz Lang berjudul Metropolis yang diiringi oleh film Orchestra Babelsberg.
Jerman Fest merupakan program yang berisi rangkaian kegiatan mulai dari seni hingga sosial, ekonomi, dan politik, yang hadir di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
Diantaranya, kolaborasi antara musisi muda dan komponis Indonesia dengan Ensemble modern yang sudah dikenal di dunia, kerja sama antara teater boneka Papermoon dari Yogyakarta dan Retrofuturisten dari Berlin. Juga pertunjukan Teater Garasi dan Rimini Protokol berkolaborasi untuk proyek 100% Yogyakarta yang merefleksikan masyarakat urban dan juga mengikutsertakan masyarakat umum selama pementasan di panggung. Ada pula seminar dan konferensi tentang isu politik dan ekonomi yang merupakan bagian dari kegiatan Jerman Fest.
Pengunjung juga akan dibuat takjub dengan kolaborasi seniman Jerman-Indonesia yang bersama-sama menciptakan karya unik dengan pasar sebgai situs bekerja.
Pada Oktober mendatang, Indonesia akan menjadi tujuan penyelenggaraan Frankfurt Book Fair, sebuah pekan raya terbesar di bidangnya di seluruh Indonesia. Empat penulis Jerman juga akan diundang ke Indonesia untuk program residensi selama satu bulan. Para penulis akan berbagai pengalaman mereka selama di Jawa, Sulawesi, atau Lombok selama kegiatan book fair tersebut.
Jerman Fest dirancang untuk mendorong pertukaran informasi yang bermanfaat antara Indonesia dan Jerman dan memperkuat hubungan antara kedua negara, sehingga menjadi pondasi yang kokoh untuk masa depan yang kreatif.
"Beberapa dari proyek yang diprakarsai oleh Jerman Fest juga akan dihadirkan sebagai bagian dari IndonesiaLAB, sebuah festival seni pertunjukkan," tutur Direktur Goethe-Institut Indonesian Heinrich Blomeke..