Bisnis.com, JAKARTA-- Perancang mode Denny Wirawan melalui label Balijava menampilkan pesona Batik Kudus dengan latar pasar malam.
Grand Ballroom Kempinski, Kamis (3/9/2015) diramaikan dengan aneka wahana khas pasar malam. Wahana permainan seperti bianglala dan komedi putar menjadi latar dipamerkannya 80 busana kreasinya.
Menyertakan perajin batik di Kudus, Jawa Tengah Denny menunjukkan bahwa salah satu kota di Jawa Tengah tak saja terkenal dengan sebutan Kota Kretek, tapi juga motif batik gaya pesisirannya yang indah.
Apalagi, motif seperti beras kecer yang menggunakan dasar kain berwarna hitam dan mengangkat warna-warna cerah lain menjadi ciri khas batik ini. Motif yang lekat dengan nuansa geometris ini sangat cocok bila disulap menjadi busana semiformal hingga formal.
"Saya terpesona ketika pertama kali melihat batik Kudus. Motif geometris serta kerumitan isen-isen inilah yang membuatnya begitu indah," ujarnya dalam jumpa pers.
Tari Kretek membuka peragaan busana tunggal ini. Di antara dentuman musik yang kental dengan sentuhan modern, terdengar lirik-lirik berbahasa Jawa yang menemani dipamerkannya hasil eksplorasi Denny di Kudus.
Musik aransemen Yovie Widiyanto ini menambah suasana panggung semakin mirip dengan pasar malam di daerah Jawa Tengah.
Busana bermotif bunga deruni dan snggrek catleya tampak segar dengan ukuran besar dan warna cerah seperti kuning serta fuchsia. Motif-motif ini tertuang pada busana seperti mini dress, celana pendek, jumpsuit, blus tanpa lengan hingga jaket.
Pada busana pria, motif ini tak melunturkan kesan maskulin karena hadir pada busana seperti celana berpotongan bersih dengan panjang 7/8. Guna menambah kesan modern, celana ini dipadukan dengan atasan berupa jaket, kurta dan blus kimono.
Di setiap sekuennya, motif yang ditampilkan beragam. Mulai dari motif bunga parijoto, bunga Seruni, bunga tulip, bunga anggrek catleya, motif biji mentimun, hingga yang paling ikonik yaitu motif beras kecer dan beras kepyar.
