Warga membeli sayur mayur di Pasar Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau/Antara
Show

Di Jerman Fest, Pasar Jadi Ruang Seni

Azizah Nur Alfi
Sabtu, 5 September 2015 - 09:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar bukan lagi sekadar tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Dalam Market Share Jerman Fest 2015, pasar tak ubahnya ruang seni bagi 10 seniman muda asal Indonesia dan Jerman.

Pasar Tebet Timur dan Barat akan menjadi situs bekerja sebagai ruang memamerkan karya mereka. Pembukaan resmi akan dilaksanakan pada November mendatang. Dalam beberapa bulan ini mereka akan melakukan penciptaan karya sekaligus menjalin kolaborasi dengan beberapa pedagang pasar lokal.

Fasilitator pameran Leonhard Bartolomeus menuturkan pasar menjadi lokasi yang unik untuk para seniman berkarya karena inilah pusat interaksi bagi masyarakat.

Menurutnya, pasar menjadi ruang yang sangat cair dan ada banyak persoalan politik, konflik, ekonomi, dan bukan tempat yang eksklusif bagi masyarakat. Setiap pasar memiliki karakternya masing-masing yang akan menjadi tantangan bagi para seniman.

Dia mencontohkan Pasar Tebet Timur memiliki karakter kondisi yang cenderung sepi, daripada pasar Tebet Barat yang lebih padat. Banyak tidaknya pengunjung pasar akan menjadi salah satu pertimbangan para seniman ini dalam menghasilkan karya.

Menurutnya, pasar dapat mewakili gambaran Indonesia secara umum, yang akan terus berkembang dan tidak pernah selesai. Pesan inilah yang ingin disampaikan pada lima seniman asal Jerman yang datang ke Indonesia.

"Di Jerman, umumnya mereka bekerja secara formal dan dengan ruang yang telah disediakan. Di sini mereka akan lebih banyak bernegosiasi dan melakukan pendekatan dengan pedagang. Karena antara seniman dan pedagang harus menyatu. Ini yang kita cari, kontribusi dalam persoalan sosial," kata lelaki yang juga menjadi kurator di RURU Gallery ini.

Mereka membebaskan medium karya dalam pameran ini. Setiap seniman dibebaskan berkreasi sesuai dengan latar belakangnya. Seperti street artist asal Jakarta The Popo yang khas dengan karakternya, atau Maharani Mancanegara dengan lukisan berbahan material kayu, maupun Muhammad Fatchurofi yang pernah bekerja sama dengan Irwan Ahmett dalam membuat karya intervensi publik.

Barto, sapaan akrabnya, menyampaikan gambaran karya seni ini dapat berupa performing arts, seni instalasi, mural, video games hingga intervensi publik yang dipajang di dua lokasi pasar tersebut. Total akan ada 10 karya yang ditampilkan karena setiap peserta akan membuat di salah satu pasar yang telah dipilih.

"Ada juga yang akan memanfaatkan kios dan jalan di dalan pasar. Akan ada yang performance seolah jualan di pasar," tambahnya.

Jerman Fest akan dibuka pada 5 September yang ditandai dengan pemutaran film bisu mahakarya Fritz Lang berjudul Metropolis di Teater Jakarta, diiringi film orkestra Babelsberg

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro