Bisnis.com, JAKARTA- Rasa sakit di bagian tubuh tertentu ternyata tak hanya menjadi hal negatif. Meski rasanya kurang nyaman, nyeri tak ubahnya seperti alarm pada tubuh.
Konsultan Neurologist, Rocksy Fransisca Vidiaty Situmeang, mengatakan nyeri menjadi cara tubuh memperingatkan kepada kita terhadap gangguan yang terjadi.
Hanya diri sendiri yang bisa mengukur apakah nyeri yang timbul memang harus dituntaskan dengan konsumsi obat pereda nyeri. Oleh karena itu, penting untuk segera menanggapi dan mencari tahu penyebab rasa nyeri.
"Nyeri normal enggak butuh obat karena nyeri itu alarm. Kalau tidak tahan nyeri, bisa pakai obat anti nyeri," ujarnya dalam jumpa pers di Midtown Bistro, Selasa (8/9/2015).
Lebih lanjut, jika rasa nyeri justru dibiarkan dan semakin parah tentunya harus dilakukan tindakan lain. Apalagi, saat nyeri mengganggu kemampuan Anda untuk menjalani aktivitas. Sebaiknya, ujar Rocksy, dibicarakan kepada dokter.
"Kalau sampai tidak bisa beraktivitas, harus diperiksakan," katanya.
Sekretaris I Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Anestesi dan Terapi Intensif (Perdatin) Dwi Pantja Wibowo mengatakan rasa nyeri yang muncul akibat aktivitas olahraga, menandakan otot sedang bertumbuh. Pasalnya, aktivitas rutin seperti bekerja kadang belum bisa menstimulasi bergeraknya semua otot.
Rasa sakit ini, biasanya muncul saat pertama kali berolahraga. Hal ini, ujarnya, menjadi nyeri yang baik efeknya.
Selain itu, nyeri yang datang ketika terjadi keretakan susunan tulang di lengan, misalnya, bisa membantu Anda membatasi gerakan. Terbatasnya gerak inilah, tambahnya, yang bisa mempercepat masa penyembuhan.
"Di satu sisi, nyeri itu baik. Tangan patah, nyeri, akibat retak membuat kita membatasi gerak dan ini mempercepat penyembuhan," katanya.
Namun, jika nyeri bertahan paling tidak hingga dua minggu nyeri ini masuk dalam kategori nyeri akut. Cara meredakannya bisa dengan obat dengan golongan anti inflamasi non steroid, yaitu obat penurun demam, obat anti nyeri, dan anti inflamasi. Sedangkan, obat lain yang bisa digunakan adalah jenis opioid yang merupakan narkotik.
Rasa nyeri kategori lainnya, yaitu nyeri kronik. Nyeri kronik, terjadi dalam waktu yang panjang. Penggolongan nyeri ini hanya dibuat berdasarkan waktunya. Waktu, katanya, tak mempengaruhi kadar keparahan. Oleh karena itu, penting untuk segera memperiksakannya ke dokter saat nyeri kembali muncul dalam waktu yang lama.
"Nyeri akut itu baru. Nyeri kronik itu lama. Enggak ada yang membedakannya dari derajat keparahan. Jadi, lebih baik segera periksakan kondisi saat merasa nyeri dalam waktu lama," tegasnya.