Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Sukoyo Hadinagoro. /yudiamerta.blogspot.co.id
Fashion

Mengenal Keris Jawa dengan Sang Empu

Wike Dita Herlinda
Senin, 28 September 2015 - 14:00
Bagikan

KRAT Sukoyo Hadinagoro

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan jumlah penggemar keris di kalangan generasi muda rupanya berbanding terbalik dengan pelestarian jumlah empu keris di Tanah Air. Saat ini, rasanya semakin sulit mewariskan kemampuan sebagai perajin pusaka.

Budayawan sekaligus empu dan pakar keris Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Sukoyo Hadinagoro mengatakan jumlah pande di Jawa semakin langka. Namun, permintaan akan keris terus meningkat, khususnya pada musim-musim tertentu seperti pilkada.

Kurator keris di beberapa museum terkenal seperti Museum Mpu Tantular itu juga mengungkapkan kolektor keris buatannya banyak yang berasal dari luar negeri. Pria kelahiran 1952 itu mengaku menjadi langganan tamu kenegaraan pada era Presiden Soeharto.

Bagaimana awalnya menjadi empu? Bagaimana seseorang disebut sebagai empu keris?

Pada dasarnya, menjadi empu merupakan warisan trah atau garis keturunan pande. Sebagian besar empu yang ada sekarang adalah keturunan pande, atau memang sudah memiliki darah empu dari leluhurnya.

Namun, zaman sekarang ini, tidak semua empu mewarisi kemampuan langsung dari leluhurnya. Banyak yang terputus-putus, seperti saya ini. Berbeda dengan zaman dahulu kala, di mana menjadi empu itu diwariskan turun-temurun tanpa terputus.

Apakah ada batasan jenis keris yang boleh dibuat seorang empu?

Tidak ada sebenarnya. [Seorang empu] boleh membuat keris apa saja, asalkan yang memenuhi kaedah keris.

Saya dengar, empu di Jawa semakin sedikit dibandingkan dengan di Bali. Apa kendala mewariskan empu pada generasi muda?

Iya, itu benar sekali. Sebab menjadi empu itukantidak menghasilkan alias tidak menjanjikan uang. Jadi, [biaya] untuk hidup ini berat.

Selain itu, seorang empu itukanharus dilengkapi dengan ilmu-ilmu yang lain. Ilmunyatidak selalu hal-hal yang bersifat ilmiah. Bisa juga yang nonilmiah. Itulah yang membuat mereka yang mau belajar jadi keberatan.

Mereka jadi berkurang keyakinan di lingkungan masyarakat yang sudah modern, yang merasa bahwa keris sudah ketinggalan zaman.

Keris sendiri sudah mulai digunakan sejak abad ke berapa?

Kalau sentralnyasihdi Jawa, tapi penggunaannya menyebar di seluruh Indonesia.Nah,usia keris itu diketahui dalam tatanan dalil atau patokannya berdasarkan prasasti.

Keris tertua yang ditemukan tertulis dibuat pada abad kisaran abad ke-8 atau ke-9. Pada zaman itu mulai dikenal kalimat kris bukan keris. Itu ditemukan pada zaman Sanjaya, sebelum [peradaban] Prambanan.

Nah,itu baru yang terdeteksi. Tidak menutup kemungkinan ada yang lebih tua. Penyebarannya ke luar Jawa lebih dikarenakan ekspansi kerajaan. Banyak juga yang merupakan akibat dari perpindahan penduduk.

Dalam tataran masyarakat Jawa, selain untuk senjata, apalagi fungsi keris?

Untuk status sosial dan untuk identifikasi pangkat tertentu. Jadi, sebuah keris pada masanya digunakan untuk menunjukkan posisi atau kepangkatan seseorang. Selain itu, membuat mereka lebih berani dalam pengambilan keputusan. Jadi, semacam untuk kharisma.

Pada zaman itu, keris tertentu tidak sembarangan dimiliki orang. Keris memang [dipercaya sebagai] senjatanya para dewa, dan hal-hal semacam itukantidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa kekinian.

Bagaimana membedakan jenis keris berdasarkan kriteria?

Keris itu yang membedakan ada tiga kriteria. Pertama,tata bentuk atau yang disebutdapur. Pada awalnya keris dibuat dengan bentuk lurus saja.

Namun, karena pemahaman orang Jawa bahwa surga itu terletak pada langit lapis ke-9, maka pada akhir abad ke-9 mulailah dibuat keris berlekuk atauluk. Lahirlah yang namanya kerisluk9. Filosofinya adalah hidup ini tidak selamanya lurus, banyak yang dituju dan ditanggung.

Kedua, karena keris merupakan identitas maka bagi orang Jawa khususnya, mereka tidak bisa hidup tanpa keris. Jati dirinya tidak akan terlihat tanpa keris. Itu tercermin darikriyakeris yang terus dibuat sampai saat ini karena masih tingginya permintaan.

Ketiga, keris merupakan warisan. Orang Jawa memiliki pemahaman bahwa mewarisi tanah sama dengan mewarisi pusaka. Makanya, keris banyak diturunkan ke anak cucu mereka karena dianggap sebagai pusaka atau benda warisan.

Apa yang membedakan keris antardaerah?

Sebetulnya hanya satu yang membedakan. Keris yang jauh dari pusat pemerintahan, itu selalu agak panjang ukurannya. Keris Bali misalnya. Ini untuk membedakan saja. Sama saja seperti perwira membawa pistol, sedangkan prajuritnya membawa laras panjang. Untuk identitas.

Semakin jauh dari pusat pemerintahan, bentuk keris biasanya semakin panjang. Namun, bukan berarti mereka tidak memproduksi yang pendek.

Selain itu, di Jawa [pusat pemerintahan/kraton], keris selalu disematkan di pinggang. Sehingga, kalau terlalu panjang akan sulit dicabut. Berbeda dengan di Bali, yang penggunaannya terletak di punggung. Jadi, keris juga dipengaruhi budaya lokal.

Berapa jumlah pamor keris yang ada sampai saat ini?

Kalau yang terekam dalam buku-buku perkerisan, jumlahnya sekitar 400 dapur atau 450 pamor. Jumlah itu masih bisa bertambah lagi, karena pamor merupakan bentuk kreaitvitas.

Karena keris merupakan simbol zaman, maka keris dibagi menjadi dua, yaitu keris kuno dan keris kamardikan. Keduanya boleh dikoleksi, karena masing-masing empu pada zamannya menuliskan sejarahnya sendiri-sendiri.

Bagaimana menentukan nilai sebuah keris?

Ada yang ditentukan berdasarkan zaman, keutuhan barang, dan kesempurnaan garap. Itu adalah aspek-aspek yang membuat sebuah keris menjadi lebih eksotis dan bernilai tinggi.

Pakem itu juga berlaku untuk keris kamardikan. Sebenarnya yang membedakan keris kamardikan dan keris kunokanhanya waktunya saja. Keris generasi baru belum diuji oleh zaman.

Bagaimana membedakan keris asli dan palsu?

Saya lebih suka menggunakan istilah keris lama dan keris baru, karena semuanya asli.

Biasanya, besi untuk keris baru lebih berat karena pasti menggunakan logam-logam yang lebih bersih dari pabrik, sehingga titik didihnya berbeda. Kalau [keris] yang lama, karena pembakarannya lebih sempurna, dia sudah berbentuk karbon besi, makanya ringan.

Kadang-kadang keris lama itu kalau dix-raykelihatan, tapi nggak dilihat kasat mata tidak. Itu bukan karena sakti sebenarnya, tapi karena memangmetal(logam)-nya sudah tidak ada, jadi sering dikira keris sakti.

Bagaimana merawat keris yang baik?

Prinsipnya cuma asal bersih dari korosif. Biasanya dikasih arsenikum untuk perlindungan logam. Arsenik itu kalau kena baja menjadi hitam, kalau nikel tetep putih sehingga kontras warnanya. Pengaplikasiannya cukup setahun sampai tiga tahun sekali.

Keris masih identik dengan generasi tua. Bagaimana cara melestarikannya ke generasi muda?

Salah satu upayanyayamelalui museum. Siapapun yang masuk akan disuguhkan keris dengan nilai seni tinggi. Jadi untuk memikat generasi muda, lebih ke penampilannya yang ditekankan.

Misalnya, dikasih emas. Jadi ada nilai investasinya juga. Kalau saya, biasanya saya mengadakan pameran di perguruan tinggi untuk memperkenalkan budaya keris kepada generasi muda.

Sebagai empu, pemesan keris buatan bapak dari kalangan mana saja?

Semua kalangan, mulai dari menteri sampai tamu negara. Pada zaman Soeharto, tamu-tamu negara saya yang buatkan kerisnya.

Karya yang paling berkesan dan bernilai tinggi?

Kalau dari sudut seni, karya yang saya buat untuk Museum Neka sekitar lima tahun lalu. Karya-karya itu sangat sarat makna filosofis, mulai dari kisah Ramayana sampai filosofi kepala gajah yang belum pernah ada sebelumnya. Ini benar-benar curahan kreativitas saya.

Apa ada musim-musim tertentu di mana permintaan tinggi?

Jelas. Utamanya saat musim Pilkada. Mungkin mereka [para calon]enggakpercaya dirikali ya.

Sampai berapa harganya?

Terakhir terbeli sampai antara Rp35 juta-Rp40 juta, bahkan ada yang mendekati Rp50 juta. Terakhir itu yang pesan orang Hong Kong.

Berarti tidak semua pelanggan bapak kolektor?

Iya, tidak semua kolektor. Ada yang dipakai untuk kepentingan bisnis supaya lancar, kesehatan, dan lainnya. Macam-macam latar belakangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro