Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bali Utara meminta agar pemerintah mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi berupa bandara dan akses jalan.
Bupati Bali Utara Putu Agus Suradnyana menuturkan pembangunan bandara kini semakin mendesak. Kurangnya sarana dan prasarana transportasi menuju lokasi tersebut membuat wisatawan masih lebih terkonsentrasi di daerah Bali Selatan.
“Bali Selatan sudah mulai jenuh, banyak macet, copet dan airnya pun sudah mulai keruh. Kalau ingin menambah kualitas dan kuantitas pariwisata di Pulau Bali harus ada penyebaran wisatawan ke daerah lain seperti ke Bali Utara,” tuturnya di Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Dia menuturkan kondisi Buleleng yang luasnya hampir seperti dari Pulau Bali memiliki kekayaan alam yang bervariasi dengan topografi berpegunungan dan laut yang tidak kalah menarik dari Bali Selatan.
Sayangnya, sejauh ini nama Buleleng belum terlalu populer di kalangan wisatawan. Selama 2014, angka kunjungan wisatawan asing sebesar 291.012, sedangkan total kunjungan wisman ke Pulau Bali mencapai 4 juta.
“Pengembangan Buleleng terkendala karena masalah akses. Dari bandara jaraknya cukup jauh yakni sekitar 3 jam dan perjalanannya pun bekelok-kelok. Kami memohon kepada Kemenpar untuk mendorong percepatan pembangunan aksesibilitas jalan dan bandara di Bali Utara,” tambahnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan dukungannya. Namun dia meminta agar pemerintah Bali mengulang kembali prosedur permohonan pembangunan bandara kepada Menteri BUMN.
“Kementerian Pariwisata mendukung pembangunan bandara di Bali Utara dan pembangunan akses jalan tol. Rulenya kalau traveling lewat jalan darat tidak boleh lebih dari dua jam,” ucap Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
