Bisnis.com, JAKARTA - Society for the Study of Indonesian Arts (SSIA) Japan menyelenggarakan pameran The 10th Indonesia-Japan Cultural Exchange di Galeri 678 Jakarta, mulai 28 Oktober - 7 November mendatang. Pameran yang menyuguhkan karya seni lukis, patung, dan fotografi ini diikuti 16 seniman Jepang dan 24 seniman Indonesia.
Ketua Umum SSIA Indonesia Rudy Harjo menuturkan pameran ini sebagai ajang pertukaran seni dan budaya antara seniman Indonesia dan Jepang. Pameran ini tidak mengangkat tema khusus, karena karya setiap perupa akan menonjolkan kebudayaan masing-masing.
"Gelaran pameran yang diselenggarakan SSIA itu lebih ke pertukaran kebudayaannya. Di pameran ini bisa hadir wayang, batik, hingga kimono. Sehingga kami tidak terlalu mementingkan tema," katanya saat konferensi pers pameran The 10th Indonesia-Japan Cultural Exchange di The Japan Foundation Jakarta, Kamis (22/10) siang.
SSIA merupakan organisasi yang berdiri di Jepang pada 1977 yang diprakarsai Tsunesuke Masuko. Tujuannya untuk mempererat tali persahabatan antara kedua negara, Indonesia dan Jepang, melalui pertukaran para seniman, selain melalui penelitian terhadap kebudayaan khususnya senirupa.
Sejak didirikannya SSIA Japan, para anggota merencanakan pameran pertukaran seni budaya dan mengajak seniman dari Indonesia untuk ikut serta berpameran bersama SSIA Japan. Pameran pertama diadakan di Tokyo Ginza Tamaya Galeri pada Desember 1979.Pameran pertama di Indonesia digelar pada Januari 1988 di Pasar Seni Ancol Jakarta. Sejak itu setiap tahun sekali pameran diadakan secara bergantian di Indonesia dan Jepang. Pameran ini merupakan yang ke 10 diselenggarakan di Indonesia dan ke 14 yang diselenggarakan di Jepang.