Ilustrasi./JIBI-Rahmayulis Saleh
Fashion

Tren Mewarnai Dewasa Sebagai Terapi

Ipak Ayu H Nurcaya
Sabtu, 31 Oktober 2015 - 19:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2013 seorang ilustrator, Johanna Basford meluncurkan sebuah buku mewarnai untuk orang dewasa.

Buku tersebut berjudul The Secret Garden yang saat ini sudah terjual lebih dari 1,4 juta kopi dan berada pada peringkat sepuluh besar sebagai buku terlaris di Amazon.

Setelah kemunculan buku Johanna tersebut tren mewarnai semakin marak dikalangan dewasa.

Di Indonesia ada komunitas tabrak warna yang didirikan oleh tiga sekawan dengan latar belakang berbeda yakni Tria Nurchayati (konsultan komunikasi), Khalezza (desain grafis) dan Luqman Hakim Arifin (pernerbit buku).

Komunitas ini berdiri setelah buku pertama mereka yang berjudul My Own World-1 diterbitkan. Buku mewarnai yang ditujukan bagi orang dewasa di Indonesia tersebut juga langsung mendapat respon yang baik.

“Dalam waktu tiga bulan saja buku tersebut terjual 7.000 kopi, sekarang sedang proses percetakan yang keempat. Sedangkan My Own World-2 memasuki cetakan kedua,” kata Tria saat dihubungi Bisnis.

Tria mengatakan kemunculan buku ini berawal dari ide ketiganya menghidupkan lagi dunia yang dulu pernah dialami, yakni mewarnai. Seri yang pertama menurut Tria, temanya mewarnai sketsa hewan dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan seri kedua lebih pada komunikasi dua arah atau ekspresi yang bisa diberikan pada orang lain seperti ‘I Love You’.

Buku My Own World memang hadir ditengah tren hidupnya kembali dunia mewarnai bagi orang dewasa. Sebelum muncul tren ini beragam penelitian menjelaskan bahwa dengan mewarnai dapat mengurangi beban stress yang kerap orang dewasa alami akibat tuntutan pekerjaan atau masalah lain.

Namun, Tria menambahkan pelanggan buku karyanya memiliki pengalaman yang beragam. Tak hanya penghilang stres bahkan bisa juga menjadi penghilang trauma.

“Kami banyak mendapatkan testimoni yang tidak terduga. Ada seorang sukarelawan bencana juga yang mengatakan dengan mewarnai dapat mengurangi trauma saat dirinya membantu para korban,” kata perempuan yang kini berprofesi sebagai konsultan komunikasi tersebut.

Bagi Tria sendiri mewarnai dapat mendatangkan ide-ide baru yang membuatnya lebih kreatif dalam bekerja.

“Kalau aku sendiri merasa dengan mewarnai aku lebih kreatif karena kerjaan aku juga menuntut untuk selalu membuat ide baru dengan kegiatan ini ternyata sangat membantu,” ujar Tria.

Manfaat tersebut menurut Tria dapat dirasakan karena banyak hal menyenangkan dari kegiatan mewarnai. Pertama dalam mewarnai tidak ada keterikatan dengan aturan yang harus dijalankan serta waktu yang diberikan.

Contohnya dalam dunia nyata singa mutlak memiliki warna kulit dan bulu coklat di dunia mewarnai kita bisa sesuka hati memberi warna yang kita inginkan. Kemudian tidak ada tuntutan waktu dalam menyelesaikan satu gambar tersebut

Selain itu dengan mewarnai kita dapat melampiaskan seluruh emosi baik dan buruk yang kita miliki. Hal ini diyakini Tria karena kekuatan warna yang digunakan.

“Selain itu kegiatan ini fun banget deh, bisa dirasakan bagi siapa aja tidak mengenal usia dan gender,” kata Tria.

Untuk alat mewarnai Tria membagi sedikit tips memilihnya. Pertama yang harus dilihat adalah bidang atau luas gambar yang akan diwarnai. Setiap alat warna akan memiliki kekurangan dan kelebihan tergantung pada gambar.

Untuk jenis pensil warna sangat cocok dipakai untuk memberikan gradasi yang halus dan lebih leluasa masuk pada bidang yang kecil. Pensil warna sama dengan spidol. Bedanya spidol akan memberikan gradasi yang lebih mencolok.

Selain itu untuk crayon sebaiknya digunakan pada bidang yang lebar. Terakhir cat air akan baik digunakan untuk latar belakang gambar. Menggunakan cat air tak harus dengan kuas, media apapun seperti spons juga dapat digunakan untuk menghasilkan hasil yang terbaik.

Sementara itu Psikolog klinis dan terapis, Liza Marielly Djaprie mengatakan mewarnai masuk dalam kategori art therapy.  Hal ini disebabkan dengan mewarnai, otak kanan yang terbiasa rasional, mengurai masalah menjadi sejenak beristirahat sebentar dengan suasana seni.

“Banyak ya sebenarnya, art therapy ini. Pokoknya hal-hal menyangkut seni seperti merajut, menulis, melukis, dan yang lainnya. Dalam mewarnai ini selain unsur terapi seni ada juga seni bermain,” kata Liza.

Pilihan pada jenis terapi ini biasanya sangat dipengaruhi dengan minat dan kebiasaan seseorang yang sudah terbentuk. Misalnya, jika sekarang orang dewasa gemar mewarnai pasti dahulu kecilnya juga yang senang dengan mewarnai atau bentuk seni lain. 

Dengan mewarnai permainan stimulasi perasaan kita jadi lebih tersampaikan dengan baik. Misalnya untuk menuangkan kesedihan dengan warna biru, hijau untuk ketenangan, merah untuk semangat dan yang lainnya sesuai dengan perasaan masing-masing individu melihat warna.

“Intinya terapi tidak bisa mengikuti tren, jika sekarang sedang banyak yang mewarnai dan jiwa kita bukan di seni kita juga tidak boleh memaksakan. Nantinya malah jadi pemicu stress. Kenali diri Anda dahulu dengan baik dan pilih media terapi yang pas,” ujar Liza.

Terakhir Liza juga mengatakan menikmati kehidupan sosial juga bisa menjadi terapi dalam menghilangkan kejenuhan terhadap aktivitas pekerjaan. 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro