Ilustrasi/Lennoncenter
Health

Gangguan Kecemasan: Kenali Gejala Gejala Ini

Reni Efita
Kamis, 12 November 2015 - 11:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Setiap orang mungkin pernah mengalami ganguan kecemasan terhadap sesuatu yang belum terjadi, ada yang bisa hilang cepat, namun ada pula yang berlangsung lama.

Pakar kesehatan jiwa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokeran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Presiden ASEAN Federation of Psychiatry and Mental Health (AFPMH), dr. Danardi Sasrosumihardjo, SpKJ (K) mengatakan gejala ganguan cemas banyak dialami oleh manusia zaman sekarang.

Lingkungan yang dinamis, gaya hidup kaum urban yang serba cepat bisa menjadi faktor penyebab munculnya gangguan kecemasan. Belum lagi ditambah dengan kondisi spesifik yang berkaitan genetik atau kepribadian seseorang.

“Kecemasan merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan timbulnya gejala-gejala sistem saraf otonom di dalam tubuh. Biasanya kecemasan itu ditandai dengan dua komponen gejala yaitu gejala fisik dan gejala psikologis,” kata Danardi, Rabu (11/11/2015).

Gejala fisik yang disebabkan oleh kecemasan itu antara lain jantung berdebar, diare, pusing, berkeringat dingin, sesak napas, mual.

Untuk gejala psikologis, seperti perasaan khawatir, was-was, gugup atau ketakutan.

Dalam praktik sehari-hari, beberapa diagnosis gangguan cemas yang sering ditemukan adalah gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, fobia sosial dan fobia spesifik.

“Sebenarnya, tiap manusia mempunyai karakter dan memiliki berbagai mekanisme defence, di mana akan membentuk pola yang bersangkutan dalam menghadapi kecemasan yang dialami. Jika karakter yang dimiliki positif dan mekanisme defence yang digunakan tepat, maka individu tersebut bisa menghadapi dan mengendalikan gangguan dengan baik, namun apabila terjadi kebalikannya maka bisa menimbulkan rasa kecemasan atau ketegangan yang terus-menerus,” tambah Danardi.

Sementara itu, dr. Andri, SpKJ, FAPM, Psikiater dari Klinik Psikosomatik Rumah Sakit Omni Alam Sutera Tangerang mengatakan beberapa gejala kecemasan terjadi pada pasien dengan diagnosis gangguan jiwa lainnya seperti gangguan depresi.

Gejala cemas pada depresi, katanya, meningkatkan kemungkinan bunuh diri, berkurangnya kemampuan fungsional di pekerjaan, respon yang kurang baik dari terapinya, adanya gejala-gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan secara medis (psikosomatik).

Padahal dengan diagnosis yang tepat dan cepat, kualitas hidup pasien bisa diperbaiki. Terapi pada praktek psikiatri bisa dengan menggunakan obat dan dengan tanpa obat. Kombinasi dari terapi psikofarmakologi (obat) dan psikoterapi dapat diterapkan bersamaan kepada pasien yang mengalami masalah gangguan jiwa.

Selain dengan terapi obat, ada yang dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi antara lain konseling, psikoterapi spporty, cocnitive behavior theraphy, psikoanalitik, transaksi analisis, hipnoterapi, terapi rilaksasi, terapi keluarga, terapi motivasi.

Penulis : Reni Efita
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro