Health

WHO Ajak Masyarakat Bijak Manfaatkan Antibiotik

Natalia Indah Kartikaningrum
Jumat, 20 November 2015 - 15:59
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR--Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization mencanangkan Pekan Peduli Antibiotik Sedunia pada 16 November 2015 hingga 22 November 2015 guna menghindari melemahnya manfaat antibiotik dan meluasnya kekebalan terhadap antimikroba.

Nursila Dewi, Communication Officer WHO Indonesia mengatakan, persoalan resistensi terhadap antibiotik telah menjadi perhatian WHO sejak 1998 dan tahun ini pihaknya mempunyai tim khusus untuk mengawal isu tersebut.

“Kami bekerjasama dengan pemerintah, pemangku kepentingan, dan kelompok masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengendalikan resistensi antimikroba, terutama yang disebabkan oleh antibiotik,” ujarnya saat ditemui di Denpasar, Jumat (20/11/2015).

Dia menambahkan, cara utama untuk menekan percepatan kekebalan bakteri tersebut adalah dengan pemanfaatan antibiotik yang bertanggung jawab yaitu hanya untuk penyakit yang memerlukan antibiotik sesuai resep dokter serta dengan dosis dan waktu yang tepat.

“Kami bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan Orang Tua Peduli untuk melaksanakan berbagai kegiatan selama Pekan Peduli Antibiotik Sedunia ini. Selain di Jakarta, lokasi tahun ini terpusat di Bali karena masyarakat Bali sangat kental dan lekat dengan dunia seni sehingga cukup relevan jika proses dan materi edukasi bagi masyarakat dilakukan melalui kegiatan seni,” paparnya.

dr. Pumamawati Pujiarto, Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli mengatakan, secara umum antibiotik digunakan untuk menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

“Secara alami bakteri akan beradaptasi sehingga antibiotik tidak ampuh lagi melawannya. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mempercepat akselerasi resistensi bakteri sehingga penyakit seperti radang paru-paru dan tuberkulosis jauh lebih sulit dan mahal untuk disembuhkan,” terangnya.

Bayu Teja Muliawan, Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI menyatakan pihaknya telah memulai program pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan obat secara rasional sejak 2008 antara lain edukasi masyarakat dengan metode cara belajar insan aktif dan penyebaran informasi melalui beberapa media.

“Namun hal ini masih belum cukup, sehingga dibutuhkan upaya pemerintah bersama masyarakat untuk mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Karena itu minggu lalu, kami mencanangkan gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat guna meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara benar,” jelasnya.

Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro