Koleksi Versace haute couture fall winter 2015-2016/Reuters
Fashion

Saatnya Couturier dari Asia Unjuk Taring!

Wike Dita Herlinda
Minggu, 22 November 2015 - 13:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Belakangan ini mulai bermunculan perancang mode dan label fesyen Indonesia yang meluncurkan koleksi yang diklaim sebagai gaun-gauncouture. Harus diakui, set busana yang mereka pamerkan mremang bernuansa glamor, elite, elegan, danextravagant.

Sebenarnya ini adalah sinyal bagus akan adanya perkembangan inovasi para perancang dalam negeri. Namun, apakah mampu menghasilkan karya yang terlihat glamor saja sudah cukup untuk disebut sebagai desainerhaute couturealiashigh fashion?

Belum lama ini, beberapa perancang lokal terbang ke salah satu pergelaran pekan fesyen di New York untuk memamerkan koleksi busana tertutup (modest wear)yang sangat glamor, megah, dan anggun bakroyal highnessdari negeri dongeng.

Karya-karya mereka bertabur swarovski dan tampak sangat kaya detail, dengan sentuhan aksen yang penuh karakter. Mengklaim koleksinya sebagai couture,sang perancang mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk menggarap busananya.

Tentunya hal itu kontras dengan kiprah para desainerhaute couturesungguhan yang sudah malang melintang selama berdekade-dekade di jagat fesyen. Menggunakan tangan, mereka bisa menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan untuk membuat satu karya adibusana.

Masing-masing rancangan diperlakukan dengan sangat istimewa, mendetail, dan presisi oleh sentuhan tangan-tangan perfeksionis. Ibarat janin yang dirawat sebelum dilahirkan, setiap karyacouturedikerjakan dengan insting artistik yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, meminjam pernyataan tegas Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) Sjamsidar Isa, Hati-hati! Jangan sembarangan menggunakan istilahcouture, apalagi asal mengklaim karya sebagai sebuahcouture

Meskipun perkembangan mode dan desain di Indonesia semakin pesat, banyak yang belum memahami terminologicouturebukan sesuatu yang bisa diklaim sembarangan. Bahkan, di negara asalnya yaitu Prancis, penggunaan istilah tersebut dilindungi oleh hukum.

Penentuan rumah mode yang layak disebut sebagaihaute couturehanya dapat dilakukan olehChambre Syndicale de la Haute Couturedi Paris. Setiap tahun mereka melansir daftarcouturiersyang dikukuhkan Kementerian Industri setempat.

Para perancang baru yang ingin menaikkan status ke levelhaute coutureatauhigh fashiondiwadahiLEcole de la Chambre Syndicale de la Couturedi bawahFederation Francaise de Couture du Prt--Porter des Couturiers et des Createurs de Mode.

Untuk menjadi desainercouturepun harus memenuhi persyaratan ketat. Misalnya, desain yang dibuat khusus untuk klien pribadi, memilikiworkshopatauatelierdengan staf tetap minimal 15 orang, dan memiliki pekerja teknis tetap minimal 20 orang di setiapatelier.

Syarat yang tidak kalah penting adalah mampu mempersembahkan koleksi original minimal 50 karya/set di hadapan publik secara rutin setiap musim fesyen (setidaknya dua kali setahun pada Januari dan Juli), baik busana siang maupun gaun malam.

Beberapa nama besar dalam sejarahhaute couturea.l. Coco Chanel, Christian Dior, Givenchy, Jean Paul Gaultier, Ellie Saab, Giorgio Armani, Valentino, Versace, Balenciaga, Escada, Lanvin, Yves Saint Laurent, dan masih banyak lagi.

COUTURIERASIA

Perkembangan paracouturieryang dulunya didominasi oleh rumah-rumah mode dan desainer Eropasaat ini sudah mengarah ke Asia. Mereka bernaung di dalam Asian Couture Federation (ACF), yang anggotanya adalah nama-nama tidak main-main di dunia fesyen.

Dari Indonesia, hanya ada satu yang diakui sebagaiAsian Couturier Extraordinaire, yaitu Sebastian Gunawan. Kiprahnya di duniahigh fashionsudah dimulai sejak 1985 dan mulai membuka rumah modenya sejak 1993.

Sementara itu,invited memberACF dari Indonesia hanya Tex Saverio, yang meskipun masih muda sudah mampu menduniakan karya-karya visionernya dan dikenakan oleh selebritas sekelas Lady GaGa, Ayumi Hamasaki, Kim Kardashian, dan Jennifer Lawrence.

Adapun,couturierspesialis aksesori yang diakui dari Indonesia hanya Rinaldy A. Yunandi. Tidak diragukan lagi, perhiasan-perhiasan rancangannya selalu dikerjakan dengan naluri seni yang tinggi.

Untuk memperlihatkan seperti apa karyacoutureyang sebenarnya, ACF memamerkan 100 koleksi adibusana dari para desainer terbaik Asia. Mereka menunjukkan koleksicoutureasli buatan Asia dengan nilai seni, kretivitas, dan kesempurnaan yang sangat tinggi.

Sebagai verifikasi, setiap karya dalam pameranThe Journey of Couturedi Ciputra Artpreneur itu merupakan hasil kurasihaute couturierkenamaan Prancis; Livia Stoianova dan Yassen Samouilob. Keduanya merupakan pemilik rumah modehaute couture On Aura Tout Vu.

Di dalam pameran itu ditampilkan 20 karya adibusana terbaik Sebastian Gunawan, 7 karya adibusana Tex Saverio, dan 5 karya aksesori terbaik Rinaldy. Keseluruhan karya merupakan hasil dari 17 desainer ACF dan 20 koleksi adibusana dariOn Aura Tout Vu.

Pergelaran ini juga memajang berbagai gaun yang pernah dikenakan para selebritas papan atas dunia di atas lintasan karpet merah. Banyak juga koleksiavant gradeyang menunjukkan inovasi spektakuler dari para perancangnya.

Pameran adibusana terbesar di Asia ini adalah sebuah kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk melihat langsung unsur seni dan keahlian yang dibutuhkan guna menghasilkan sebuah karya adibusana, jelas pendiri ACF Frank Cintamani.

Frank menambahkan saat inicouturierdari Asia baru mulai mendapatkan tempat di kiblathigh fashiondunia, yaitu Prancis. Padahal, selama lebih dari 195 tahun, Paris tidak mau mengakui perancang Asia dalam jajarancouture-nya.

Mungkin karena dipandang belum cukup bagus, atau mungkin juga karena belum ada upaya keras untuk menembus standar Paris. Namun, saat ini salah satu anggota kami Guo Pei sudah diterima diChambre Syndicale de la Haute Couture.Ini adalah sejarah barucoutureAsia.

Guo Pei sendiri adalah perancang kelas elit dari Beijing, China, yang karya-karyanya selalu kental nuansa kerajaan tradisional Tiongkok. Salah satu rancangannya yang paling terkenal adalahtrailing yellow gownyang dipakai Rihanna pada perhelatan MET Gala 2015.

Sementara itu, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra mengatakan keberadaan seniman adibusana Indonesia di dalam pameranThe Journey of Couturemenegaskan kembali momentum kebangkitan fesyen Indonesia.

Couturebukan hal yang main-main, karena melibatkan kreativitas tingkat tinggi, jam kerja yang sangat amat panjang, serta jiwa perfeksionis dalam bekerja. Ini adalah sebuah wujud pengakuan dalam upaya Jakarta untuk menjadi kotahigh fashionbaru di dunia, ucapnya.

Sekadar mengingatkan, Indonesia ingin menjadi salah satufashion hubdunia pada 2025. Dengan hanya 1couturier extraordinairedan 1couturieryang diakui dari Indonesia sejauh ini, jalan menuju cita-cita tersebut rasanya masih penuh tantangan.

Meskipun geliat fesyen dan perkembangan perancang mode Tanah Air semakin pesat, dibutuhkan juga pengakuan dari dunia internasional (tidak hanya regional), disandingkan dengan kiblat fesyen dunia, serta meraih akreditasi dari para kurator berkelas dunia.

Mudah-mudahan, ke depannya semakin banyak Seba dan Tex baru yang unjuk taring di belantika fesyen internasional dan tidak sekadar mencomot istilah couture.Semoga tidak lama lagicouturierRI tidak kalah dengan jejak Guo Pei. Semua hanya soal waktu,kan?

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro