Bisnis.com, JAKARTA—Moby Dick, novel karya Herman Melville telah diadaptasi ke dalam banyak film dan seri televisi. Mulai dari tahun 1920-an, kisahnya telah mengilhami sejumlah sineas mengangkatnya ke gambar bergerak dan cerita yang lebih nyata. Kini, giliran Sutradara Ron Howard yang menceritakan dari sudut pandang Thomas Nickerson, salah satu awak kapal Essex melalui film In The Heart of The Sea.
Film ini menggambarkan kisah yang diceritakan Thomas Nickerson, yang saat kejadian merupakan awak kapal amatir. Herman Melville (Ben Wishaw) mendatangi Nickerson tua (Brendan Gleeson) demi cerita paus besar yang menghancurkan kapal Essex. Jangankan Melville yang merupakan orang asing, istrinya saja tak pernah mendengar Nickerson bercerita tentang perjalanan dengan kapal Essex dan paus itu.
Namun, karena desakan dari istrinya, Nickerson mau menceritakan perjalanan berlayar dan bertemu dengan paus yang membuatnya bungkam. Perjalanan dimulai saat penangkap hiu terkenal Owen Chase (Chris Hemsworth) ditunjuk sebagai kelasi satu mendampingi Kapten George Pollard (Benjamin Walker) yang tak memiliki pengalaman tapi membawa nama salah satu keluarga terpandang di Nantucket.
Demi nama tersebut, Chase harus menyepakati perjanjian untuk menjaga perjalanan dan memenuhi kapal dengan ribuan ton minyak paus. Sebuah tawaran untuk mendapat keuntungan dari para pengusaha akhirnya membuat Chase harus menahan amarahnya.
Jauh di dalam hati Chase, kesepakatan ini sangat menyulitkannya. Pasalnya, tugasnya di perjalanan lebih banyak dibandingkan bila dia menjadi kaptennya. Chase harus bekerja sama dengan orang yang tak berpengalaman tapi jabatannya lebih tinggi darinya. Di tengah keadaan istrinya, Peggy (Charlotte Riley) yang sedang mengandung, dia pun berjanji akan kembali dan menjadi kapten di kapalnya sendiri. Sambil berpamitan, Peggy memakaikan kalung yang akan mengikat janji Chase untuk kembali dari perjalanan tersebut.
Perjalanan dimulai dan tak menyisakan celah yang menunjukkan Chase serta Pollard bekerja sama dengan baik. Selalu ada silang pendapat di antara keduanya. Semua awak kapal termasuk Nickerson muda (Tom Holland) menyaksikan konflik di antara keduanya. Perjalanan yang menyenangkan terhenti saat kapal berlabuh di Ekuador. Di tempat itu, dia bertemu seorang kapten yang harus menerima kenyataan bahwa kapalnya telah terkoyak akibat ulah seekor paus raksasa.
Namun, bukan cerita itu yang lantas menjadi perhatian. Di perairan sekitar Amerika Selatan itu, terdapat kumpulan paus yang bisa membuat mereka pulang dengan senang karena membawa banyak minyak paus. Hal itulah yang menggerakkan kapten beserta awak kapal Essex bergerak. Benar saja, panggilan paus yaitu semburannya mewarnai perairan. Puluhan paus saling sembur dan saat itulah mereka bersiap dengan perahu sera harpun di tangan.
Di balik birunya laut, terdapat sesuatu bergerak, besar dan mengintai mereka. Sebuah paus yang digambarkan memiliki panjang 30 meter dengan warnanya yang putih muncul dari permukaan laut. Paus itu menggulingkan perahu. Melihat hal itu, Chase tak mau melepaskannya begitu saja. Harpun ditembakkan dan tali terus terulur.
Paus raksasa itu membawa harpunnya ratusan meter lalu menghilang. Chase beserta awak kapal mengira itu pertemuan terakhir. Paus raksasa merusak bagian bawah kapal hingga akhirnya mereka harus beralih menggunakan perahu-perahu kecil. Seluruh makanan diselamatkan tapi, minyak paus yang telah terkumpul harus tenggelam bersama kapal.
Melanjutkan perjalanan untuk mengumpulkan minyak paus semakin sulit. Mereka kehabisan makanan. Harapan mulai muncul saat terlihat daratan yang bisa membuat mereka melakukan perbaikan perahu dan menemukan makanan. Berhari-hari menghabiskan waktu di daratan tak berpenghuni membuat keadaan mereka memburuk. Mereka memakan apapun yang ada mulai dari ikan hingga telur-telur burung. Apalagi, Chase menemukan bangkai-bangkai manusia. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Tiga di antara mereka memilih untuk bertahan di pulau tersebut karena tak lagi bisa melanjutkan perjalanan. Chase pun berjanji untuk kembali ke pulau itu saat mereka telah sampai ke Nantucket. Perjalanan belum usai, mereka harus terombang-ambing di tengah laut tanpa makanan. Adegan yang paling menyentuh adalah saat mereka mengundi untuk bisa hidup. Mereka yang kalah harus rela menjadi santapan. Di balik kesedihan karena kehilangan teman, mereka akhirnya menyantap tubuh temannya sendiri.
Banyak orang mungkin telah mengetahui bagaimana cerita Moby Dick. Tapi dari film ini yang paling menonjol adalah bagaimana mereka bertahan hidup setelah kapalnya rusak akibat diserang paus raksasa. Selain itu, perjalanan pulang pulalah yang membuat semua awak kapal yang selamat menutup mulut dan berhenti bercerita tentang misi mengumpulkan minyak paus saat menggali minyak bumi dari tanah belum diketahui. Efek visual yang dihadirkan membawa suasana perjalanan di tengah laut lengkap saat ombak, badai hingga paus raksasa menyerang. Lalu, tampilan para pemainnya yang kelaparan di tengah laut juga terlihat begitu meyakinkan.