Bisnis.com, JAKARTA— Meski sejumlah lembaga pemeringkat mengklasifikasikan Dubai sebagi pasar berkembang, akan tetapi industri perhotelan dan sektor pariwisata negara Uni Emirat Arab itu kini sulit untuk dimasukkan ke dalam klasifikasi tersebut.
Selama 10 tahun terakhir, Dubai memang telah muncul sebagai salah satu kota dengan industri perhotelan dan pariwisata paling pesat perkembangannya. Sedangkan selama kuartal pertama tahun ini sektor perhotelan tercatat 5,6% dari total produk domestik bruto.
Akan tetapi, PDB tersebut hanya mengukur dari sektor perhotelan dan restoran. Sedangkan pariwisata dalam arti luas jauh lebih luas cakupannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Dubai. Sejumlah pejabat menyebutkan antara 20% dan 30% dari PDB Dubai terkait pariwisata sebagaimana dikutip hotelnewsnow.com, Jumat (4/12/2015).
Dubai International Airport melayani 70,4 juta penumpang selama 2014 sehingga tercatat sebagai bandara paling sibuk di dunia untuk penumpang luar negeri. Pada akhir tahun ini, Dubai diproyeksikan akan melayani 79 juta penumpang pesawat udara.
Suplai kamar hotel lebih dari tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir hingga mendekati 70.000 kamar pada tahun ini. Jumlah itu belum termasuk 30.000 kamar apartemen dan tambahan 20.000 yang tengah dibangun, menurut lembaga riset Horwath.
Sebagi perbandingan, Paris memiliki sekitar 82.000 kamar pada 2014, menurut Paris Convention and Visitors Bureau.
Meski data statistik pariwisata Dubai akan bersaing dengan Paris, tetapi pembangunannya di lapangan dan tantangan yang dihadapinya di depan lebih mirip dengan pertumbuhan semu sebuah kota seperti Shanghai dan Moskow. Kota itu banyak terpengaruh dengan pelaksanaan pameran tingkat dunia yang tidak bisa dijadikan ukuran karena frekuensinya tidak banyak.
Travel