Seorang perempuan yang mengalami gangguan kesehatan mental./ilustrasi/Freepik
Health

6 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 17 Juni 2025 - 14:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -Manusia adalah satu-satunya spesies yang menangis karena emosi.

Bukti menunjukkan bahwa hewan lain juga mengalami emosi1 dan banyak yang dapat mengeluarkan air mata. Namun, air mata tersebut tampaknya tidak dipicu oleh emosi. Air mata tersebut hanyalah bagian dari proses fisiologis untuk melumasi mata.

Dilansir dari verywealthmind, meskipun banyak penelitian yang mengonfirmasi manfaat kesehatan fisik dari air mata seperti menjaga mata kita tetap terlumasi dan membunuh bakteri berbahaya, penelitian terbaru tentang tangisan emosional manusia mulai menunjukkan bahwa hal itu sama pentingnya bagi kesehatan mental kita.

Berikut adalah beberapa manfaat menangis yang telah ditemukan oleh sains sejauh ini.

1. Melepaskan Hormon Stres

Penelitian menunjukkan bahwa menangis dapat membantu menurunkan tingkat stres dengan secara aktif mengeluarkan kortisol, hormon stres, dari tubuh melalui air mata.5 Selain mengeluarkan kortisol melalui air mata, tindakan menangis itu sendiri juga dapat memicu penurunan produksi kortisol dan hormon serta zat terkait stres lainnya dalam tubuh.

2. Melepaskan Hormon Peningkat Suasana Hati

Selain menurunkan hormon stres dengan mengeluarkannya melalui air mata, tindakan menangis karena emosi juga tampaknya memicu produksi hormon peningkat suasana hati seperti oksitosin dan endorfin.6

Oksitosin menghasilkan rasa sejahtera dan tenang sekaligus membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang lain. Demikian pula, endorfin meningkatkan rasa sejahtera Anda sekaligus meningkatkan harga diri dan mengurangi stres serta kecemasan.

3. Meredakan Rasa Sakit Emosional dan Fisik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menangis karena emosi, terutama menangis lebih intens, dapat memicu pelepasan opioid dalam tubuh. Meskipun opioid paling terkenal karena kemampuannya untuk meredakan rasa sakit fisik, opioid juga berfungsi sebagai pengatur emosi, meredakan rasa sakit emosional.7

4. Menunjukkan Perlunya Empati dan Kenyamanan dari Orang Lain

Menangis juga memiliki fungsi sosial yang penting. Meskipun Anda mungkin tidak memiliki kata-kata untuk meminta bantuan atau penghiburan, melihat air mata di wajah Anda seringkali cukup bagi seseorang untuk memahami bahwa Anda membutuhkan bantuan.

Jika Anda pernah menyaksikan seseorang menangis dan merasakan dorongan naluriah untuk memeluknya atau membantunya, Anda tahu kekuatan yang dimiliki tangisan.

5. Mendinginkan otak

Seperti bagian tubuh lainnya, otak Anda dapat menjadi terlalu panas dan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu otak yang kecil sekalipun dapat berdampak negatif pada suasana hati Anda. Sementara itu, menangis—terutama terisak-isak dengan keras—merangsang aliran darah ke otak dan menyebabkan Anda bernapas lebih keras.

Aliran darah dan peningkatan aliran udara dari pernapasan membantu menurunkan suhu otak Anda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan suasana hati dan menciptakan rasa lega.9

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Manfaat lain menangis bagi kesehatan mental adalah kemampuannya untuk membantu tidur. Saat Anda menangis, sistem saraf parasimpatis aktif. PNS bertanggung jawab untuk mengembalikan tubuh Anda ke homeostasis setelah kejadian yang menegangkan. Proses peralihan dari kondisi stres ke kondisi homeostasis membuat Anda merasa lega, tenang, dan siap untuk beristirahat—semuanya itu dapat memudahkan Anda untuk tidur.10

Mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak sangat penting bagi kesehatan mental Anda. Kurang tidur tidak hanya menyebabkan peningkatan tingkat stres dan psikosis, tetapi meningkatkan kualitas tidur dapat memperbaiki gejala depresi, kecemasan, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Terlepas dari semua efek positif yang dapat ditimbulkan oleh tangisan terhadap suasana hati seseorang, beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi mungkin disertai dengan respons yang terganggu terhadap tangisan. Secara khusus, meskipun pasien dengan depresi tampaknya lebih sering menangis secara keseluruhan, mereka juga cenderung melaporkan lebih sedikit perbaikan suasana hati setelahnya dibandingkan orang tanpa depresi.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro