Bisnis.com, JAKARTA - Tren ngopi memang sedang berkembang. Kafe-kafe modern bermunculan. Banyak lembaga makin serius membuka sekolah barista. Masyarakatpun semakin akrab dengan kedai-kedai kopi. Di tengah fenomena kaum urban tersebut, kopi tradisional tetap mendapatkan tempatnya.
Adalah Kedai Kopi Kawa Wahidin yang menawarkan cara menikmati kopi ala masyarakat tradisional Sumatra Barat di Jl. Sahardjo Nomor 102 B, Jakarta Selatan. Menurut Ferry Pusra, salah satu dari empat pendiri, kehadiran kedai ini membawa misi mengenalkan sajian tradisional Minang di tengah-tengah kehidupan Kota Metropolitan. Hal itu lantaran masih sangat jarang kedai kopi yang menghadirkan kopi kawa sebagai menu utamanya. Kopi kawa berasal dari daun tanaman kopi.
Cara menikmatinya cukup mudah. Pertamatama, daun kopi diasapi hingga kering dan mudah dihancurkan. Setelah hancur, daun dimasukkan ke dalam tungku dan dididihkan dengan air. Tambahkan sedikit gula sebagai pemanis. Ketika diseduh, kopi yang mengepul panas ini terasa pekat, tetapi manis.
Minuman ini dihidangkan panas-panas dengan menggunakan tempurung kelapa yang disangga oleh potongan batang bambu untuk menjaga aroma dan rasanya. Umumnya kopi kawa disajikan hitam pekat. Namun di kedai ini, pengunjung dapat menikmati variasi kopi kawa dengan campuran susu dan milkshake.
Ferry menyebutkan khasiat kopi kawa tidak perlu diragukan lagi. Kopi ini dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, mengatasi masalah peradangan, dan lain-lain. “Kopi kawa bukan [berasal] dari biji [tanaman kopi], jadi sama sekali tidak mengandung kafein. Kalau kopi biji bikin melek, kopi daun ini bikin tidur semakin nyenyak,” ujarnya.