Fashion

Menciptakan Kesan Etnik dengan Manik-manik Cantik

Azizah Nur Alfi
Selasa, 8 Desember 2015 - 12:48
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Membawa unsur lokalitas suatu daerah masih menjadi daya pikat dalam desain interior hunian. Beberapa waktu lalu, batik diaplikasikan pada exterior bangunan apartemen dan ubin. Tren serupa juga merambah pada interior hunian, yakni terinspirasi dari kerajinan manik Bali.
 
Salah satunya, Galeri Seni Manacika yang mengusung kerajinan manik Bali sebagai produk interior hunian a.l. kendi dan patung kuda.
 
Pola dan warna yang mengkilau menyatu dengan rotan sebagai material utama kendi. Kerajinan ini menggunakan material manik kaca, sehingga menghasilkan warna yang lebih mengkilap dan tahan lama. Berbeda dengan material manik plastik yang justru memberikan warna yang lebih redup. Warna tersusun berlapis, yang setiap lapisnya membentuk pola daun, garis, maupun bintang.
 
Pemilik Galeri Seni Manacika Helfa Attahasy Winata menuturkan kendi dengan tinggi 1 meter diameter 30 cm ini, biasa digunakan untuk mengisi sudut ruang sebuah hunian. Dengan mengaplikasikan kerajinan manik dari Ubud Bali ini dapat menciptakan kesan etnik pada hunian.
 
Menurutnya, penghuni rumah sebaiknya tidak membiarkan sudut ruang yang kosong dalam bangunan yang luas atau lega. Sebab, ini akan membuat tatapan mata menjadi kosong.
 
"Ada juga kerajinan maniktable lampdan kuda yang biasa diletakkan di sudut rumah," katanya.
 
Aplikasi kerajinan Ubud Bali pada sudut ruang ini diperoleh dari konsumennya yang justru banyak datang dari Amerika dan Australia. Saat ini, kerajinan manik yang sudah turun temurun dari keluarga memang masih mengandalkan pasar ekspor.
 
Selain sebagai pengisi sudut rumah, tidak sedikit yang memperlakukan produk kerajinan ini sesuai dengan fungsinya. Ada yang meletakannya di sudut dapur maupun kamar mandi kering. Bentuknya yang kecil, tetapi dengan pola dan warna yang menarik, akan mengisi kekosongan sudut yang ada. Bahkan, menurutnya, aplikasi ini tepat dilakukan pada apartemen berkonsep minimalis. Sehingga, dapat memberi warna baru dan menjadi sisi unik dari sebuah ruangan. "Untuk melon (kendi kecil) biasanya digunakan untuk menyimpan bumbu di dapur mereka. Sehingga dapur mereka terlihat lebih etnik," lanjutnya.
 
ahap awal membuat kerajinan ini yakni perajin menyusun kerangka kendi dari rotan. Selanjutnya, menentukan desain untuk membentuk pola manik sesuai yang diinginkan. Tahap akhir adalah perajin menjahit satu per satu manik agar menempel kuat pada rotan. Proses menjahit ini yang menghabiskan waktu tidak sedikit, bahkan perlu empat bulan untuk kendi setinggi 1 meter.
 
Berbeda, jika manik tersusun dengan cara ditempel terhitung lebih cepat. Namun, lem yang menyelip di antara manik justru akan merusak warna manik. Selain, kerajinan ini tidak akan bertahan lama.
 
Dari segi perawatan, kendi terbilang lebih mudah daripada guci yang harus dipoles untuk mengembalikan kilauan warnanya. Dia menyarankan fiber lebih tepat untuk membersihkan debu maupun kotoran yang menempel pada manik tersebut. Cukup ditempel saja, nanti akan terangkat dengan sendirinya dan warnanya kembaliglossy, sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro