Bisnis.com, JAKARTA-- Di balik terjadinya pernikahan dini dan melahirkan di usia belia, satu riset menyebut menunda untuk menjadi ibu memberi dampak positif terhadap kesehatan perempuan. Terutama, saat menginjak usia 40 tahun.
Seperti yang dikutip dari Dailymail, Selasa (15/12/2015), pilihan perempuan yang tinggal di kota besar yang menunda untuk menjadi ibu mendatangkan dampak positif. Perempuan yang melahirkan di usia 25 sampai 35 tahun akan memiliki kondisi kesehatan lebih baik daripada mereka yang melahirkan di usia lebih muda.
Penelitian dilakukan di Amerika Serikat yaitu di Universitas Ohio. Perempuan yang melahirkan di usia belia cenderung memiliki nilai diri lebih rendah terhadap kesehatan. Profesor Sosiologi dari Universitas Ohio, Kristi Williams mengatakan tantangan kesehatan yang dihadapi ibu-ibu belia ini lebih tinggi saat menyentuh usia pertengahan abad.
"Perempuan yang melahirkan di awal usia 20-an akan menghadapi tantangan kesehatan yang lebih besar saat sampai di usia pertengahan," katanya.
Penelitian ini berjalan dengan cara melakukan investigasi terhadap perempuan berusia 15 sampai dengan 35 tahun. Mereka diwawancara setiap dua tahun sekali sejak 1979 sampai dengan 2008.
Peneliti membandingkan perempuan yang melahirkan pada usia remaja yaitu 15 sampai 19 tahun, masa dewasa atau usia 20 sampai dengan 24 tahun dan masa lebih tua saat 25 sampai 35 tahun. Hasilnya, perempuan yang memilih untuk sedikit menunda memiliki kesehatan yang lebih baik.
Kendati demikian, bagi perempuan kulit hitam yang menjadi orangtua tunggal, masalah yang juga berkontribusi terhadap kesehatan adalah masalah pasangan yang tak memiliki tingkat ekonomi yang sesuai. Biasanya, hal ini disebabkan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang mumpuni. Inilah yang berpengaruh terhadap kesehatan. Laporan The National Vital Statistic mengatakan kebanyakan perempuan yang melahirkan di usia 20 sampai dengan 24 tahun adalah orangtua tunggal.