Bisnis.com, PEKANBARU-- Association of The Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA) meminta pemerintah serius membenahi situs budaya Candi Muara Takus di Kampar, Riau.
Ketua ASITA Riau Ibnu Masud mengatakan, Candi Muara Takus hanya meninggalkan tumpukan batu tanpa ada unsur historis.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Riau hingga kini belum serius dan fokus membenahi Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu.
"Kalau kita ke Candi Muara Takus, kita hanya akan melihat batu. Sampai sekarang, Pemprov belum serius dan belum fokus membenahinya," katanya, Rabu (13/1/2016).
Saat ini, Pemprov tengah memperbaiki jalan rusak di sekitar candi.
Dikatakan, bukan hanya jalan yang harus dibenahi untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan. Pemprov Riau juga harus memikirkan perkembangan ekonomi kreatif dari objek wisata itu.
Selain Candi Muara Takus, Pemprov Riau juga diminta untuk membanahi objek pariwisata lainnya, seperti Penangkaran Gajah di Minas dan Istana Siak.
Ditegaskan, Pemprov Riau seharusnya tak muluk-muluk menggarap pariwisata. Saat ini, Pemprov Riau tengah menggarap puluhan objek wisata air terjun. Sayangnya, lanjut Ibnu, objek wisata air terjun susah dijangkau karena terletak jauh di tengah hutan.
"Sehingga, perekonomian kecil sulit berkembang dari objek wisata air terjun itu. Pemprov juga harus mengembangkan ekonomi kreatif melalui pariwisata," kata Ibnu.
Riau kembali sepi pengunjung wisatawan pada liburan akhir tahun silam. Meski, pemerintah belum menghitung secara pasti, jumlah kunjungan wisatawan di Riau bisa dikatakan menurun.
