Bisnis.com, TANGSEL- Banyak orang tua dan guru yang belum menyadari sikapnya bisa membelenggu anak mereka menjadi tidak berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Padalah, setiap anak diciptakan oleh Tuhan memiliki potensi diri berupa suatu kecerdasan yang akan membuatnya menjadi bintang atau sukses di bidangnya masing-masing.
Munif Chatib, Praktisi Multiple Intelligence dan Konsultan Pendidikan, mengatakan potensi anak sering menjadi tidak berkembang karena orang tua atau gurunya tidak sadar telah membangun penghalangnya.
“Kenapa anak tidak bisa menjadi bintang? Itu karena orang tua atau gurunya membangun penghalang atau discovering ability sehingga kemampuan anak atau potensinya menjadi tidak berkembang,” katanya.
Dia menyampaikan hal itu dalam seminar pendidikan bertema Mengembangkan kecerdasan anak melalui pembelajaran berbasis multiple intelligences yang diselenggarakan Komite Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Sabtu (23/1/2016).
Menurutnya, orang tua dan guru hendaknya dapat menggali potensi kecerdasan yang ada di dalam diri anaknya, kemudian mengasah atau memberikan stimulus secara tepat sehingga menjadi bintang atau suskes di bidangnya.
Chatib menjelaskan setidaknya ada 8 potensi kecedasan yang dapat digali pada diri anak yaitu kecerdasan bahasa, angka logika (matlog), gambar ruang (visual), music, gerak (kinestetis), bergaul (interpersonal), diri (intrapersonal) dan kecerdasan alam atau (naturalis).
Untuk itulah, lanjutnya, orang tua dan guru dapat mengembangkan kecerdasan anak melalui pembelajaran berbasis multiple intelligences.
Adapun konsep multiple intelligences itulah antara lain melakukan redefinisi kecerdasan yang semula diukur dengan angka-angka atau nilai, menjadi ditentukan berdasarkan kreatifitas dan kemampuan anak mengatasi masalah.