Bisnis.com, JAKARTA-PERGIZI PANGAN Indonesia dan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), bekerja sama dengan Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), hari ini menggelar Seminar Ilmiah Populer untuk mendukung peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang. Bertempat di Auditorium Thoyyib Adiwijaya, FAPERTA Kampus IPB, Darmaga, Bogor,
Seminar dengan tema “Mewujudkan Gizi Seimbang Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” ini diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional 2016. Seminar dibuka oleh Dr. Anung Sugihantono, Mkes, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes diwakili oleh Ir. Doddy Izwardy, MA Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, yang juga menjadi pembicara utama.
Pembicara lainnya berasal unsur akademis dan pemerintah, yaitu Dr. Camalia Wilayat Sumaryana, MKM, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bogor diwakili oleh Ir.Sri Basuki Dwi Lestari, MKM Kabid Promosi & Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Bogor, Prof. Dr. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt MSc, Guru Besar FKM Univ. Indonesia, serta Dr. Ir. Basuki Budiman, Msc PH, Ketua Jurnal Penelitian Gizi & Makanan. Seminar membahas mengenai berbagai permasalahan gizi terkini, peran penting gizi bagi kecerdasan dan prestasi generasi bangsa, serta gizi seimbang.
Dengan topik “Pentingnya Pangan Hewani, Buah dan Sayur Mewujudkan Bangsa Sehat Berprestasi”, Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, memaparkan, “Kondisi konsumsi pangan hewani, sayur dan buah penduduk Indonesua masih memprihatinkan. Panduan Gizi Seimbang (Kemenkes, 2015) menganjurkan setiap remaja dan dewasa Indonesia mengkonsumsi 2-4 porsi (100-200g) pangan hewani, 3-4 porsi (300-400g) sayur dan 2-3 porsi (100-150g) buah setiap hari guna memenuhi kebutuhan protein, vitamin, mineral serta serat untuk hidup sehat. Kenyataannya saat ini konsumsi sayur dan buah baru sekitar seperempat jumlah yang dianjurkan dan konsumsi pangan hewani baru tiga-perempat jumlah yang dianjurkan.”
“Berbagai studi telah membuktikan bahwa konsumsi pangan hewani yang cukup dapat mencegah defisiensi gizi mikro, mencegah anemia, dan meningkatkan kemampuan belajar. Sedangkan konsumsi buah dan sayur yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit pembuluh darah, kanker dan depresi. Karenanya perlu berbagai kebijakan dan upaya untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral melalui peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan hewani, sayur dan buah, serta pangan fortifikasi gizi mikro,” tambah Prof. Hardinsyah.
Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH, Guru Besar FKM Univ. Indonesia, dalam paparannya mengenai “Manajemen Konsumsi Pangan dan Gizi sebagai Upaya Menurunkan faktor Risiko Kejadian PTM”, menjelaskan, “Mempertimbangkan kondisi penyakit tidak menular di Indonesia saat ini serta faktor gizi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular diperlukan upaya-upaya khusus yaitu (1) diperlukan prakarsa kesehatan masyarakat untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas asupan lemak agar sesuai dengan anjuran, (2) untuk meningkatkan konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda /PUFA khususnya asam lemak essensial perlu meningkatkan konsumsi makanan kaya sumber asam lemak essensial, (3) proporsi masyarakat yang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang masih rendah perlu ditingkatkan, dengan demikian diharapkan dapat memenuhi anjuran WHO untuk mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran 400gram per hari, serta (4) inisiasi pola makan sehat dan seimbang sejak dini melalui UKS dan Posyandu."
Sedangkan Dr. Ir. Basuki Budiman, Msc PH, Ketua Redaksi Jurnal Penelitian Gizi & Makanan, melalui materinya “Peran Gizi untuk Peningkatan Kapasitas Kognitif dan Kecerdasan Anak Sekolah” mengatakan, “Pemenuhan kebutuhan zat gizi di 1000 hari kehidupan adalah mutlak karena zat gizi di periode ini menjadi fondasi kapasitas kognisi dan kecerdasan. Di periode kehidupan selanjutnya pemenuhan kebutuhan zat gizi seorang anak harus diimbangi dengan stimulasi lain agar kognisi berkembang dengan maksimal.”
Arif Mujahidin, Corporate Affairs Head Sarihusada, mengatakan,“Sebagai perusahaan yang didirikan enam puluh tahun lalu dengan misi memperbaiki gizi anak bangsa, Sarihusada terus berkomitmen untuk mendukung penyebarluasan pengetahuan mengenai gizi kepada masyarakat luas, salah satunya melalui dukungan kami terhadap Seminar ini dan rangkaian kegiatan yang kami selenggarakan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2016.”
Seminar Ilmiah Populer “Mewujudkan Gizi Seimbang Menuju Bangsa Sehat Berprestasi”diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari akademisi, ahli gizi, ahli pangan, pengelola dan pelaksana program gizi dan pangan, pengurus organisasi wanita, pengurus TP PKK, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat serta khalayak umum. Seminar serupa telah diselenggarakan di Surabaya pada 6 Februari lalu dan selanjutnya di Pekanbaru, 20 Februari 2016 mendatang, bekerja sama dengan perguruan tinggi setempat.