Bisnis.com, JAKARTA - Tidak sedikit perempuan yang lebih percaya diri saat menenteng atau mengenakan aksesori dari label desainer terkemuka. Harga yang mahal tak menjadi masalah karena bagi mereka, merek kelas atas sekaligus menjadi penanda status sosial seseorang.
Itulah sebabnya barang-barang bermerek kenamaan banyak diburu orang, sekalipun untuk seri-seri yang sudah tidak lagi dikeluarkan. Meskipun modelnya sudah ketinggalan zaman, barang-barang vintage dari label papan atas masih laris manis diburu para fashionista.
Aksesori vintage dari designer labels memang dijual dengan harga lebih miring. Namun, karena gengsi merek, para perempuan rela memburunya walaupun desainnya tidak up to date dan kondisinya tidak semulus barang baru.
Tak sedikit pula kolektor aksesori vintage yang menjual koleksinya dengan harga tinggi karena merek yang melekat pada benda tersebut. Sebut saja merek-merek seperti Chanel, Hermes, Birkin, Dior, Gucci, Fendi, Vercase, Givenchy, dan sebagainya.
Sejauh ini, aksesori vintage bermerek yang paling banyak dicari adalah tas. Selain itu, barang-barang lain seperti gelang, anting-anting, kalung, cincin, dan sepatu keluaran desainer papan atas juga masih dijadikan objek buruan oleh para penggemar fesyen.
Sebagian orang yang beruntung dapat menemukan designer bags original di sela-sela lemari ibu atau nenek mereka. Namun, bagi yang sengaja berburu di toko online atau sesama kolektor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan paparan tip ‘Vintage Voyage’ dari Lane Crawford Ltd., perusahaan ritel spesialis penjual tas bermerek yang berbasis di Hong Kong, tidak semua tas keluaran lama dari label papan atas dapat disebut sebagai ‘vintage’.
Ada beberapa merek yang memiliki spesifikasi khusus untuk dikategorikan sebagai koleksi vintage yang layak koleksi. Misalnya saja Hermes dan Chanel. Kedua merek tersebut adalah yang paling banyak dicari para kolektor designer bags.
Tas Hermes, misalnya, harus berumur 10 tahun atau lebih agar dapat diklasifikasikan ke dalam golongan vintage. Penentuan harganya bukan berdasarkan tren, tetapi lebih kepada gaya atau kelangkaan, seperti barang-barang yang sudah tidak lagi diproduksi (discontinued).
Untuk memastikan keaslian barang, Anda dapat mengeceknya langsung di atelier resmi merek tersebut. Biasanya pihak produsen akan menyimpan data serta rekam jejak setiap unit barang yang mereka produksi.
Selain itu, ukuran juga memengaruhi harga. Tas Hermes dengan ukuran 20cm—50cm cenderung bernilai jual lebih tinggi karena lebih banyak diincar dan saat ini sudah tidak lagi diproduksi perusahaan fesyen yang berbasis di Paris tersebut.
Tergantung dari modelnya, sebagian besar tas lama keluaran Hermes memiliki nilai jual yang terus merangkak naik sekitar 20% setiap tahunnya. Namun, harga jual tersebut tentunya juga dipengaruhi kondisi fisik barang, apakah terdapat cacat atau bau dari material kulitnya.
Tip lain untuk gaya yang tak lekang digerus zaman dengan aksesori atau tas vintage Hermes adalah dengan memilih bahan yang unik, seperti kulit babi atau kulit reptil. Sebab, merek seperti Hermes sudah semakin jarang memproduksi tas dengan bahan-bahan tersebut.
Berbeda dengan merek Hermes, barang-barang vintage merek Chanel biasanya dijual dengan nilai yang lebih rendah ketimbang model-model keluaran terbaru. Hal itulah yang membuat para pemburu barang bermerek lebih suka mengoleksi produk-produk lawas Chanel.
Barang-barang Chanel sejak keluaran 1985 telah dilengkapi dengan kartu identitas dan hologram serta nomor seri untuk menjamin keasliannya. Tas buatan sebelum 2006 biasanya dilengkapi dengan tujuh digit nomor seri yang dimulai dengan nol.
Untuk merek Chanel, sebaiknya koleksilah tas vintage dengan gaya klasik sebagai investasi fesyen Anda. Namun, jika jeli, carilah barang-barang lama Chanel yang memiliki aksen timeless seperti sentuhan ornamen kayu atau embellishment lainnya.
Jika Anda berburu perhiasan vintage, Chanel meluncurkan sebagian koleksi aksesorinya antara 1980-1990-an. Akan tetapi, Anda harus cermat jika ingin membeli aksesori vintage karena bisa saja kondisinya sudah tidak prima, seperti mengelupas atau bernoda.
Untuk menjamin keaslian produk, perhiasan buatan Chanel biasanya dilengkapi piringan oval yang dicap dengan logi ‘C’ kembar khas merek tersebut serta nomor seri khusus. Adapun, model yang banyak diincar a.l. kalung rantai emas, mutiara, dan salib dari gelas warna rancangan Gripoix. ()