Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Pakai Kacamata Hitam Menyaksikan Gerhana Matahari Total

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengamati gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 dengan mata telanjang.
Gerhana matahari/earthsky.org
Gerhana matahari/earthsky.org

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengamati gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 dengan mata telanjang.

"Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi saraf sensitif," kata Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat (26/1/2016).

Menurutnya, retina mata tidak memiliki sensor sakit, sehingga saat menatap langsung seseorang cenderung mengabaikan dan tidak menyadari bahwa mata sedang berada dalam keadaan bahaya.

Kerusakan pada retina akan berupa penglihatan kabur yang dapat dialami selama beberapa jam sampai minggu, kerusakan permanen hingga kebutaan, ujarnya.

Oleh sebab itu, cara yang paling aman mengamati gerhana matahari dengan menggunakan alat yang telah dilengkapi oleh filter khusus.

"Kaca mata hitam biasa, film foto, film rontgen bukan alat yang aman digunakan untuk melihat matahari," katanya.

Rahmat menambahkan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas siaran langsung melalui jaringan internet yang menayangkan peristiwa gerhana matahari total.

"Masyarakat dapat mengamati detik-detik terjadinya gerhana matahari mulai pukul 6.30 WIB dengan mengakses situ http://media.bmkg.go.id/gmt," ujarnya.

Menurut dia, fasilitas siaran langsung disediakan agar masyarakat dapat melihat proses terjadinya gerhana tanpa harus melihat langsung ke arah matahari

“Kami akan melakukan pengamatan secara langsung di Muko Muko, Bengkulu menggunakan teropong khusus pengamatan bulan dan matahari, infocus dan layar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler