Sejumlah karya Feng telah dikoleksi oleh balai seni dan museum di seluruh dunia, antara lain British Museum, The Metropolitan Museum of Art Amerika Serikat, Ford Foundation, National Arts Foundation Prancis, dan Annie Wong Art Foundation Hong Kong. /Bisnis.com
Show

Harmonisasi Barat dan Timur oleh Qin Feng

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 6 Maret 2016 - 11:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Belum lama ini, Seniman asal China Qin Feng menggelar pameran tunggal di kawasan Taipei, Taiwan. Upaya menggabungkan antara gaya lukisan Barat dan gaya tradisional yang diserap dari kaligrafi China menjadi hal yang menarik.

Pameran yang mengangkat tema Qin Feng Solo Exihibition tersebut memamerkan serial lukisan berjudul Desire Scenergy, Civilization Landscape, dan Humanistic Nature.

Dikutip dari scmp.com, seniman kelahiran Xinjiang, China pada 1961 ini memiliki ciri khas melukis menggunakan media akrilik pada linen, atau tinta di atas kertas kanvas. Dari penggunaan kedua medium tersebut maka terlihat hasil karya lukisan yang sangat halus.

Karya Feng yang merangkum satu siklus tentang gagasan, keyakinan, kekuatan, dan kebijakaan dalam peradaban disampaikan dengan estetika yang pas. Keterampilan seniman yang satu ini dalam menyeimbangkan dinamika antara ruang positif dan negatif dalam suatu komposisi. Semua ini mencerminkan minatnya yang besar dalam mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam.

Dengan bahasa tinta yang goreskan secara berulang-ulang seperti membawa pesan tentang aspek intelektual dan budaya yang berbeda. Sementara itu, simbol lingkaran berulang mewakili kebijaksanaan filosofis yang unik untuk budaya Timur. Jika membandingkan karyanya dengan alunan musik, maka karyanya seperti sebuah simfoni yang memadukan emosi manusia, keinginan, dan pengendalian diri.

Kekuatan seni visual dari Qin Feng berasal dari komunikasi menyeluruh dengan peradaban kuno yang kaya dan dari ledakan kerusuhan impuls primitif yang diserapnya secara maksimal.

Sebelum pameran digelar di Taiwan, karya-karya Feng pernah tampil di berbagai pameran di kota-kota besar di seluruh dunia seperti Shanghai, Paris, Boston, New York, Denmark, Boston, Jerusalem, Switzerland, dan Miami.

Sejak 2000, karya kaligrafi Feng mulai diperkaya dengan ornamen estetik seperti gambar tetesan air, lingkaran, atau persegi. Semua ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan seni mural yang didapatkannya dari Shandong University of Art and Design pada awal 1980-an.

Pada periode awal berkarya, Feng dikenal sebagai seniman radikal dan tidak jemu melakukan eksperimen dengan dasar seni kontemporer. Ketika pindah ke Berlin, Jerman pada awal 1996, Feng mulai erat berhubungan dengan aliran seni modern. Semakin lama dia kemudian mendapatkan ide untuk mengkombinasikan dasar seni kaligrafi, dengan aliran seni rupa yang berdasar pada modernism Barat. Pada periode berkarya di Jerman inilah, dia mendapatkan pengaruh yang sangat kuat dari aliran abstrak ekspresionisme.

Setelah merasa cukup melanglang buana, dia kemudian kembali ke China, dan mendirikan Museum of Contemporary Art di Beijing pada 2007, serta mulai mengajar sekaligus menjadi penasehat di Central Academy of Fine Arts di Beijing. Setahun kemudian, dia menjadi peneliti di Fairbank Centre for Chinese Studies di Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Sejumlah karya Feng telah dikoleksi oleh balai seni dan museum di seluruh dunia, antara lain British Museum, The Metropolitan Museum of Art Amerika Serikat, Ford Foundation, National Arts Foundation Prancis, dan Annie Wong Art Foundation Hong Kong. ()

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (6/3/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro