O dapat dikatakan sebagai fabel, karena penulis banyak menggunakan tokoh hewan-hewan dalam penceritaannya. /Bisnis.com
Referensi

Novel O Terinspirasi dari Cerita 1001 Malam

Azizah Nur Alfi
Kamis, 24 Maret 2016 - 10:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Eka Kurniawan baru merilis novel terbarunya berjudul O pada 13 Maret kemarin. Novel setebal 496 halaman ini, rupanya terinspirasi dari cerita 1001 Malam yang begitu kompleks.

Inspirasi cerita 1001 Malam terlihat dari cara penyajian cerita penulis yang lebih kompleks. Namun, Eka sukses mengemasnya menjadi kesatuan novel yang utuh. Setiap cerita beririsan dengan cerita lainnya.

Di tengah proses penulisan buku O, penulis rupanya juga terinspirasi dari pertunjukan topeng monyet. Ini setelah melihat pertunjukkan topeng monyet saat berhenti di lampu merah Jakarta. Dari pertunjukkan itu kemudian muncul ide tentang monyet yang ingin menikah dengan kaisar dangdut.

O berkisah tentang kehidupan seekor monyet bernama O yang ingin menikah dengan kaisar dangdut. Diceritakan bahwa di dunia tempat O tinggal, monyet-monyet harus berperilaku seperti manusia supaya dapat menjadi manusia sebenarnya.

O pun melakoni itu sebagai bentuk cintanya kepada Entang Kosasih, Sang Kaisar Dangdut. Cerita kemudian bergulir dengan kehadiran Betalumur dan Kirik. Konflik-konflik yang mereka hadirkan seakan memperumit perjalanan O menjadi manusia, sekaligus perjalanan cintanya.

Penulis membuka halaman pertama dengan kegusaran O setelah mendengar kekasihnya, Entang Kosasih, berencana mengikuti jejak Armo Gundul. Mengikuti jejak Armo Gundul, berarti berikrar menjadi manusia.

Sebelum Entang Kosasih, beberapa monyet juga mengikuti jejak Armo Gundul menjadi manusia. Mereka pergi dari Rawa Kalong untuk bergabung dengan sirkus topeng monyet, yang tidak mereka ketahui. Mereka percaya dapat menjadi manusia melalui sirkus itu. Sebagian besar dari mereka mati hanya beberapa langkah setelah keluar dari Rawa Kalong.

O dapat dikatakan sebagai fabel, karena penulis banyak menggunakan tokoh hewan-hewan dalam penceritaannya. Sejumlah tokoh hewan seperti O dan Entang Kokasih yang sepasang kekasih dan seekor monyet. Namun, buku dengan sampul warna biru itu, tidak dapat dikatakan murni fabel. Sebab, penulis juga masih memasukkan tokoh manusia dalam ceritanya, seperti Sobar si Polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro