Bisnis.com, JAKARTA — Gangguan pencernaan, gatal-gatal, gangguan pernapasan, desentri hingga kulit merah-merah pada anak memang membuat khawatir sang bunda akan buah hatinya. Namun sering kali bunda salah mengartikan apakah itu memang suatu penyakit atau gejala alergi belaka.
Healthcare Nutrition Sarihusada bersama Konsultan Alergi-Imunologi Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yakni Zakiudin Munasir mengampanyekan “Bunda Tanggap Alergi dengan 3K”
Zakiudin memaparkan 3K itu adalah Kenali, Konsultasi, dan Kendalikan. Baru memiliki sang buah hati memang cukup membuat orang tua was-was apalagi kedua orang tua yang memiliki riwayat alergi. Genetik memang akan turun dengan sendiri namun bisa dicegah maupun diobat apabila memiliki pengetahuan tentang alergi.
“Orang tua perlu mengenali dulu apa sih alergi itu, bagaimana gejalanya, apa saja yang bisa membuat alergi. Jangan malah melarang anak mengasup ini itu karena itu hanya akan membuat anak kekurangan gizi,” bebernya saat peluncuran buku 'Mengenal Alergi Pada Anak' di Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Kedua, tambahnya, langsung konsultasikan kepada dokter imunolog untuk tindakan awal dengan mencegahnya. Apabila sudah terkena bisa langsung diobati. Jangan sekali-sekali menyamakan alergi yang dimiliki orang tua tentu akan sama dengan sang buah hati, karena belum tentu anak menderita alergi yang sama.
“Selain itu, jangan mencoba-coba misalnya anak alergi udang, untuk menghilangkannya anak dikasih udang terus. Ini bukan tindakan yang baik, karena ada kasus sang anak tidak kuat dan akhirnya meninggal,” ucapnya.
Terakhir, lanjunya, kendalikan penyebab alerginya deengan hindari penyebabnya agar tidak muncul. “Misal kalau si kecil alergi susu sapi ya hindari makanan yang mengandung protein susu sapi beserta produk turunannya,” jelasnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Direktur Healthcare Nutrition Director Sarihusada Ahmad Hamdani menerangkan kampanye tersebut bersamaan dengan grand launching suatu website alergianak.com untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak.
“Dalam Allergy Awareness Week pada pekan ini, kami menyadari dibutuhkan alat edukasi yang sederhana, mudah diakses dan bersahabat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan cara penanganan yang tepat,” ujarnya.
Ahmad juga menambahkan dengan masuk ke website alergianak.com, masyarakat bisa mengenasli faktor risiko alergo anak dari riwayat keluarga, gejala-gejala awal saat anak terkena alergi, tips mengatasi alergi hingga nutrisi apa saja yang diperlukan anak beralergi.
“Tidak hanya itu, ibu atau ayah bisa berdiskusi dan bertanya langsung kepada para pakar terkait alergi pada anak, serta berbagi pengalaman atau memberikan referensi kepada orang tua lainnya,” tandasnya.
