Ilustrasi/Reuters
Health

BPPT Ciptakan Implan Tulang Berkonten Lokal

Newswire
Senin, 18 April 2016 - 19:38
Bagikan

Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia kini telah mampu membuat implan lokal untuk tulang yang lebih hemat biaya dibanding implan impor.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Material (PTM) mengembangkan implan tulang Stainless Steel 316 L dari bahan lokal.

Implan lokal tersebut mampu mengurangi harga 60% hingga 70% dibandingkan dengan implan tulang impor yang setara.

Direktur PTM BPPT Asep Riswoko dalam keterangan tertulisnya yang diterima Senin (18/4/2016), mengatakan implan tulang yang dikembangkan memanfaatkan Ferro-Nickel lokal sebagai bahan baku utama.

Implan ini dikembangkan dengan menggandeng mitra lokal serta menggunakan sumber daya dari Pomala, Sulawesi Tenggara.

Uji produksi massal 500 implan di industri telah dilakukan dan dapat menekan harga implan 60% hingga 70% dibandingkan dengan harga implan tulang impor yang setara.

Efisiensi tanpa mengesampingkan kualitas, menurut Asep, menjadi upaya yang terus dilaksanakan jajarannya.

Upaya penyediaan alat kesehatan berbahan baku lokal ini dilakukan dengan memberikan nilai tambah (adding value) pada sumber daya lokal sehingga dapat memperkuat industri nasional.

Hal ini akan mendorong industri dalam negeri memproduksi produk alat kesehatan berbasis bahan baku lokal dengan biaya yang lebih efisien.

Setelah memenuhi beberapa persyaratan izin edar dari instansi terkait, produk yang dihasilkan pun dapat menggantikan produk impor yang selama ini dipakai, katanya.

Kebutuhan nasional alat kesehatan (alkes) implan untuk penyelenggaraan jaminan kesehatan sangat tinggi.

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia membutuhkan implan karena kerusakan tulang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2012, belanja total alat kesehatan (alkes) mencapai kurang lebih Rp7 triliun, di mana sumbangan dari industri manufaktur lokal alkes hanya sekitar 4% dari total anggaran belanja alkes.

Sedangkan potensi pasar alkes di Indonesia ini cukup besar mencapai 6% dari PDB.

Menurut dia, contoh produksi implan yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan material medis kedokteran orthopaedi dan kekuatan mekanik bahan implan sesuai standard internasional (ASTM F 138/ISO 5832-1 dan ASTM A 276).

Hasil inovasi ini pun, lanjut Asep, dapat dijadikan produk implan generik nasional yang efektif untuk pelayanan kesehatan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemandirian bangsa dan substitusi impor alkes implan tulang.

"Banyak manfaatnya. Berbasis sumber daya material lokal, adding value oleh industri dalam negeri, sehingga menyerap tenaga kerja lokal. Tentu hal ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi," ujar dia.

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro