Bisnis.com, JAKARTA-The Angry Birds, dengan karakter utama bernama Red--burung merah dengan alis tebal dan pemarah kini muncul dalam sebuah cerita di film layar lebar melalui misi penyelamatan telur.
Red tak pernah merasa hidupnya beres karena selalu diikuti rasa kesal yang menyulut emosinya. Perasaan seperti itu pula yang akhirnya membuat Red harus tinggal di pinggir pantai--jauh dari permukiman burung lain.
Pada suatu ketika, Red yang bekerja sebagai badut ulang tahun terlambat datang ke pesta. Red memang menjelaskan apa yang terjadi secara jujur tak lagi bisa menahan amarahnya saat kliennya justru tak menerima penjelasannya. Hakim lantas menghukumnya dengan pelajaran menahan emosi.
Jauh dalam hati Red, kerap terbersit ingatan masa kecilnya yang tak lepas dari cacian teman-temannya. Perasaan itulah yang tertanam dan selalu membuatnya mudah marah. Bahkan, Red tak memiliki seorang teman pun yang bisa berbagi cerita dengannya. Padahal, Pulau Burung, tempat Red tinggal tak ada seekor burung yang murung.
Tapi kesempatan mengikuti pelajaran menahan emosi mempertemukannya dengan teman-teman baru. Chuck, Bomb dan Terence kini teman baru Red. Red tak begitu saja menerima mereka dalam lingkaran pertemanannya. Hingga sebuah kapal bersandar dan merusak rumahnya.
Dari kapal, keluar babi hijau--seperti dalam video games Angry Birds. Awalnya, semua berjalan normal karena babi mengklaim datang berdua saja. Red yang tak terima kapal babi merusak rumahnya lantas menyelidiki isi kapal bersama Chuck dan Bomb. Ternyata, di sana terdapat lebih banyak babi. Red langsung memberitahu kepada burung yang lain namun tak ada yang percaya.
Situasi semakin buruk ketika Mighty Eagle, sosok yang disebut sebagai pahlawan dan pelindung Pulau Burung tak mau membantu Red dan kawan-kawan. Semua telur di pulau dibawa ke pulau babi. Apakah para burung kali ini mau mempercayai Red?
Cerita diangkat bagaimana awalnya Red berubah menjadi burung pemarah. Rovio Entertainment dan Sony Pictures mengangkat kisah ide awal permainan The Angry Birds. Dengan kualitas gambar 3 D, efek visual film semakin terasa. Sayangnya, permainan yang populer di kalangan anak-anak yang kini hadir dalam bentuk film sepertinya membutuhkan pendampingan orangtua.
Beberapa candaan sepertinya tak bisa ditangkap oleh anak-anak. Sutradara Clay Kaytis dan Fergal Reilly mungkin mendesain film ini agar bisa juga dinikmati orang dewasa atau rentang usia penonton yang lebih luas. Dalam film berdurasi 97 menit ini melibatkan aktor seperti Peter Dinklage (Mighty Eagle), Jason Sudeikis (Red), Kate McKinnon (Stella) sebagai pengisi suaranya.
