Bisnis.com, JAKARTA - Novelis Kirana Kejora baru saja meluncurkan karya barunya Senja di Langit Ceko di Perpustakaan Nasional.
Dia menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan novel yang diterbitkan penerbit Dua Media.
"Kalau mudah tidak sampai 10 tahun," tutur Kirana saat peluncuran novelnya, Selasa (17/5/2016).
Dia menuturkan waktu yang panjang dibutuhkan untuk mendalami sejumlah nara sumber yang menjadi tokoh pada novel itu.
Senja di Langit Ceko berdasarkan kisah nyata. Namun, novel ini bukan novel sejarah.
"Saya harus meramu dengan baik. Sarat pesan, tidak menyakitkan, dan mudah diterima pembaca. Maka tema yang berat bagaimana diramu dengan baik agar dapat terbaca dengan baik. Karena membaca itu adalah rekreasi," katanya.
Senja di Langit Ceko berkisah tentang Senja Rinjani, seorang wartawati yang juga penulis.
Dia begitu ambisius dan penuh selidik menulis tentang sosok lelaki angkuh, Bumi Saujana.
Bumi Saujana merupakan ilmuwan dan penemu beberapa mesin besar.
Namun, dia sering dipencundangi oleh bangsanya sendiri.
Hukum di negerinya banyak mencederai karya-karyanya hingga memutuskan berkarya di luar negeri.
Novel ini terinspirasi dari kisah para eksil 1965.
Kirana menuturkan novel ini menyuarakan luka putra-putra terbaik bangsa yang tak pernah dilihat, didengar, dirasa oleh penguasa negeri, dan tidak diberi ruang untuk mengabdikan ilmu dan menyajikan karya di buminya sendiri.
Senja di Langit Ceko merupakan novel ke-12, setelah pada 2015 meluncurkan Rindu Terpisah di Raja Ampat.
Karya fenomenalnya adalah Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2013) yang menjadi best seller dan diangkat ke layar lebar.
Selain itu, Air Mata Terakhir Bunda (2012) yang menjadi best seller dan diangkat ke layar lebar.
Filmnya juga menjadi Best Feature Film di Balinale International Film Festival 2013 dan Nominasi FFI 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
