Mental. /Bisnis.com
Health

Berikut Dampak Buruk Kekurangan Gizi pada Balita

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 7 Juni 2016 - 07:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Dokter ahli gizi klinis Dr dr Inge Permadhi mengatakan dampak kurang gizi pada anak, memiliki efek jangka panjang dan jangka pendek yang buruk pada tubuhnya.

Menurutnya, gizi seimbang sangat diperlukan oleh tubuh manusia terutama pada balita. Gizi seimbang yaitu terpenuhinya vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh manusia.

"Saat ini sudah ada aturan tumpeng gizi yang menjadi pedoman dalam pemenuhan gizi tersebut. Artinya kecukupan semua nutrisi dalam tubuh terpenuhi," ujarnya.

Sayangnya, katanya, banyak anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi seimbang, sehingga membuat balita tidak sehat dan mudah sakit.

Riskesdas 2013 mengungkapkan bahwa 6% balita mengalami kurang gizi sedangkan 37% balita dan 1 dari 3 (31%) anak usia sekolah di Indonesia tergolong pendek (stunting) akibat kekurangan gizi menahun sehingga berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya, sementara pada usia produktif, 45% wanita Indonesia mengalami kurang energi kronis (KEK).

Prevelansi kelebihan gizi juga meningkat. Riskesdas 2013 mengungkapkan bahwa angka overweight dan obesitas pria di Indonesia adalah 20%, sementara wanita sebesar 35% naik dari 15 dan 26% dari tahun 2010.
 
Obesitas merupakan pintu masuk dari beberapa penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, diabetes, kanker yang meningkatkan risiko kematian.

Permenkes no. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang mengatur susunan pangan sehari-hari harus merupakan kelengkapan jenis bahan makanan sumber karbohidrat, protein nabati, protein hewani, serta sayur-sayuran dan buah-buahan yang menjadi sumber vitamin dan mineral. Susu sebagai bagian dari pangan hewani yang dikonsumsi berupa minuman, dianjurkan terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak setelah usia satu tahun.

Bagi anak usia sekolah, konsumsi susu sangat membantu untuk pertumbuhan dan perkembangan serta peningkatan daya ingat dan kognitif di sekolah.

Jangka pendek,

 

Perkembangan otak tidak optimal
Pertubbuhan fisik tidak optimal
Perkembangan organ metabolik tidak optimal

Jangka panjang
Menurunnya memanpuan kognitif  dan pendidikan
Stunting atau pendek
Hipertensi

diabetes

obesitas

pengakit jantung

stroke
Degeneratif: menurunnya kemampuan organ tubuh manusia

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro