Bisnis.com, JAKARTA - Dosen Tari Universitas Negeri Jakarta, Kartika Mutiara Sari, mengatakan Tari Revitalisasi Jaran Kepang akan ditampilkan dalam gelaran Folklore Festival di Republik Ceko pada Agustus 2016. Ini sebagai salah satu upayanya mengangkat Kabupaten Temanggung ke ranah nasional dan internasional.
"Karena Temanggung memiliki banyak potensi," tuturnya saat sesi diskusi kegiatan Pasar-Pasaran Temanggung di Museum Nasional Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Kartika melestarikan Jaran Kepang dengan merevitalisasi dan mengembalikan seni tari sesuai pakem semula. Ini sebagai pijakan dalam pengembangan bentuk pertunjukkan tari Jaran Kepang.
Keindahan Jaran Kepang ditampilkan dalam gelaran Pasar-Pasaran Temanggung, dimana ada 15 penari Jaran Kepang diiringi 15 pemain musik dari Desa Lamuk, Temanggung. Kartika turun tangan langsung melatih mereka.
Kabupaten Temanggung memang dikenal dengan seni pertunjukkan Jaran Kepang atau sering disebut Kuda Lumping. Terutama setelah mengalami perkembangan pada 1972 yang diprakarsai Soebagyono yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Temanggung. Soebagyono menata kembali gerak, iringan, tata rias, busana, serta unsur pendukung lainnya.
Sehingga pada era tersebut seni pertunjukkan ini sangat dikenal dan menjadi kebanggaan masyarakat Temanggung. Terlebih, Jaran Kepang menjadi bagian dalam acara pembukaan Taman Mini Indonesia Indah pada 1975 dengan 1.500 penari. Namun, sepeninggal Soebagyono kesenian ini kurang dilestarikan dan perlahan hilang. Beruntung, putri sulung Soebagyono, Kartika, melanjutkan upaya pelestarian Jaran Kepang ini.