Ilustrasi-Pameran seni rupa/Antara
Fashion

KESENIAN: Cerita Gunung Penanggungan dalam Pameran 'Meniti Pawitra'

Wike Dita Herlinda
Kamis, 11 Agustus 2016 - 21:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Keinginan untuk terus secara aktif dapat menggelar pameran seni rupa dengan mengangkat tema-tema lokal sebagai langkah mempertahankan identitas kota yang lekat dengan tradisi.

Selain itu, memupuk kepedulian untuk turut serta melestarikan peninggalan sejarah, mendorong 10 seniman asal Pasuruan yang tergabung dalam komunitas Bolo Kulon untuk menggelar pameran seni rupa dengan tajuk “Meniti Pawitra”.

Pameran tersebut digelar mulai tanggal 12 Agustus hingga 3 September 2016 di Galeri Seni House of Sampoerna Surabaya.

“Meniti Pawitra” merupakan event ketiga dari rangkaian proyek bernama “Pasuruan Berkisah" yang digagas oleh Komunitas Bolo Kulon sebagai upaya memperkenalkan kota Pasuruan melalui karya seni.

Berbeda dengan “Pasuruan Berkisah #1” (2014) maupun “Pasuruan Berkisah #2” (2015) dimana para perupa bebas merespons kota, pada “Pasuruan Berkisah #3” ini para perupa ditantang menerjemahkan gunung Penanggungan, dahulu bernama Gunung Pawitra ke dalam karya seni.

Gunung Penanggungan yang merupakan salah satu gunung suci di Jawa dan memiliki ratusan peninggalan purbakala penegas adanya akulturasi budaya antara Jawa Kuno, Hindu-Budha, dan Islam dirasa mempunyai daya tarik yang kuat untuk diangkat.

Seperti terlihat pada karya Agung Prabowo, menampilkan karya lukis relief Gunung Penanggungan  yang dibuat bersusun dan diberi judul  ”Under Contruction of Pawitra” bercerita tentang sebuah gunung yang menyimpan banyak bukti mengenai tingginya peradaban dan etos kerja leluhur di Nusantara yang kini seolah telah pudar. 

Begitu pula halnya dengan ”Para Rsi” karya Hafidz Ramadhan S, yang memvisualisasikan jejeran para Rsi atau kaum pertapa yang mengasingkan diri dari dunia ramai di lereng-lereng bukit gunung Pawitra gunung yang dianggap suci dan merupakan sumber kebaikan.

Tak kalah menarik karya berjudul ”iSelfie”, karya dari Nofi Sucipto Sebuah petualangan kekinian dalam menyampaikan adanya gunung pawitra melaui foto diri. Seniman lain yang turut melengkapi 20 karya pada pameran ini adalah Achmad Toriq, Afif AF, Hasan Saifudin, Karyono, M. Medik,Toni Ja'far dan Yunizar Mursy. 

Menghasilkan karya seni rupa dengan melibatkan kondisi sekitar sebagai materi karya merupakan cikal bakal hadirnya komunitas Bolo Kulon. Komunitas Bolo Kulon merupakan basis seni rupa yang terletak pada Pasuruan bagian Barat.

“Tercapainya interaksi antara karya dan pengunjung atau apresiator adalah inti dari pameran ini, dengan menghadirkan pengetahuan dan sudut pandang menjadi tawaran komunitas Bolo Kulon” ungkap Agung Prabowo selaku Ketua Komunitas Bolo Kulon dalam siaran pers yang dilansir Sampoerna, Kamis (11/8/2016). 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro