Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa seniman memberikan kesaksiannya mengenai sosok WS Rendra dalam Konser Musikalisasi Puisi Kesaksian Rendra di Altar Teater Amphi Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selama (9/8/2016).
Salah satunya, seniman Aceh, Fikar W Eda, yang menceritakan jejak WS Rendra di Aceh.
Seniman Aceh, Fikar W Eda, memberi kesaksian tentang hubungan batin antara Rendra dan Aceh. Jejak Rendra begitu terasa di Aceh. Pertama kali datang ke Aceh sekitar 1970-an, Rendra menuliskan syair berjudul Guru Kami untuk Universitas Syiah Kuala. Syair ini kemudian digubah menjadi himne kampus tersebut.
Jejak Rendra juga terpahat dalam puisi tanpa judul di dinding gedung wakil rakyat di Aceh. Puisi tersebut berisi tentang konsep wakil rakyat. Ketika Tsunami menimpa Aceh, Rendra hadir di tengah-tengahnya.
Salah satu kutipan puisinya juga dituliskan dan dipahatkan di salah satu kuburan massal. Kekaguman Rendra terhadap pahlawan perempuan asal Aceh, Cut Nyak Dien, tertuang pada sajak Balada Cut Nyak Dien.
“Rendra berulang kali datang ke Aceh. Ketika Rendra dilarang dimana-mana, Aceh lah yang mengundang Sang Burung Merak. Ini pertautan Rendra dengan Aceh,” katanya.