Bisnis.com, BATAM - Operasi pemisahan bayi kembar siam berhasil dilakukan di Batam, Kepulauan Riau.
Tim dokter gabungan berhasil dengan lancar melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Rahma dan Rahmi di Rumah Sakit Awal Bros Batam Kepulauan Riau.
"Sekarang Rahma dan Rahmi sudah merdeka, ini hadiah ulang tahun kemerdekaan dari masyarakat Kepri," kata Ketua Tim Dokter Pemisahan Bayi Kembar Siam Rahma-Rahmi, dokter Indrayanti di Batam, Minggu (14/8/2016).
Operasi pemisahan dua bayi berusia lima bulan itu menghabiskan total waktu empat jam, tiga jam untuk persiapan anastesi dan satu jam tindak pemisahan.
Dokter anak itu menyatakan setelah dipisahkan, kondisi bayi Rahmi stabil. Sementara bayi Rahma memerlukan tindakan lebih lanjut karena terdapat kelainan jantung sedari lahir.
Usai operasi pemisahan, bayi Rahma langsung mendapatkan tindakan lanjutan untuk menangani kelainan jantungnya.
Selanjutnya, usai bedah jantung, bayi Rahma juga dinyatakan dalam kondisi relatif stabil.
Di tempat yang sama, Dokter Poewardi dari Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya yang ikut mengawasi operasi pemisahan Rahma-Rahmi menyatakan operasi berjalan lancar.
"Bayi Rahmi selesai operasi langsung pulih," katanya Meski begitu, ia memperkirakan masa kritis bayi selama dua sampai tiga hari ke depan.
Mengenai bayi Rahma, ia mengatakan tim mengambil tindakan paling sederhana, yang tidak mengandung risiko.
Sementara itu, ibu Rahma-Rahmi, Warmin menyatakan bahagia dengan keberhasilan tim dokter.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kepri yang telah memberikan sumbangan untuk biaya pemisahan kedua anak pertamanya itu.
Bayi Rahma dan Rahmi dilahirkan di Klinik Camantha Sahidya, pada 29 Maret 2016 dalam kondisi menempel pada bagian perut dan sebagian hati.
Seluruh organ kedua bayi perempuan itu lengkap, hanya saja Rahma memiliki sedikit kelainan pada jantung.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan masyarakat Kepri mengumpulkan sumbangan selama empat bulan untuk membiayai persalinan itu.