Drama musikal Mencari Rimba/Istimewa
Show

Mencari Rimba, Terbang ke Jepang Membawa Pesan Lingkungan

Tisyrin Naufalty Tsani
Jumat, 19 Agustus 2016 - 12:59
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Suasana hutan yang tenang menjadi bising saat sekelompok manusia datang, membawa alat untuk menebang pohon. Pohon-pohon tumbang dan hutan menjadi gersang, bahkan terbakar. Hewan-hewan menangis.

Seorang anak yang buta mendengar suara ratapan hewan-hewan. Anak yang bernama Rimba itu tengah bermain seruling. Dia pun masuk lebih dalam ke hutan, mendekati hewan-hewan dan mencoba mengerti apa yang mereka rasakan.

Adegan ini terlihat dalam drama musikal berjudul Mencari Rimba. Drama musikal garapan Sutradara Isdaryanto Boedi Oetomo tersebut lolos untuk tampil dalam The World Festival Of Children’s Performing Arts pada 29 Juli-4 Agustus 2016 di Jepang. Sebelumnya, pertunjukan try out Mencari Rimba berlangsung belum lama ini di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

Isdaryanto yang pernah menggarap Operet Bobo itu berharap, drama musikal Mencari Rimba dapat mengajak anak-anak untuk lebih menyayangi satwa dan lingkungan. Tokoh Rimba, menurutnya adalah anak yang buta tetapi memiliki sensitivitas terhadap satwa.

Dia dan tim menghabiskan waktu berlatih setidaknya dua bulan. Mengingat akan pentas di Jepang, tim menyiapkan properti sesederhana mungkin agar mudah dibawa terbang. Properti dibuat dari bahan yang mudah dilipat agar tidak berat.

Apabila mereka harus membuat setting ala hutan sungguhan di panggung dengan berbagai properti maka akan terasa berat. Karena itu, untuk menciptakan suasana hutan, mereka memanfaatkan video, permainan lighting, dan hanya menggunakan properti yang sederhana.

Begitupun dari segi musik, Music Director Mencari Rimba Andy Ayunir menjelaskan cukup repot apabila harus membawa berbagai alat musik seperti gamelan ke Jepang. Dia pun memutuskan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Dia meramu musik untuk Mencari Rimba dengan berbagai aplikasi.

Untungnya, meskipun tak banyak membawa peralatan, dia tetap bisa menghasilkan musik dengan sentuhan tradisional Indonesia. “Untungnya suara yang dihasilkan cukup otentik,” katanya.

Setidaknya 11 anak-anak dan remaja terlibat sebagai pemain dalam Mencari Rimba. Mereka merupakan aktor dan aktris dari Akademi Pentas Mahakarya, ekstrakulikuler SMA Adria Pratama Mulya Tangerang, Banten.

Tokoh Utama

Pemeran tokoh utama Rimba yaitu Adit Marciano. Dia pernah terlibat dalam drama Aida the Musical yang merupakan program Camp Broadway yang digelar di B. B King Studio Broadway New York.

Adit mengaku sejak kecil sudah terjun ke drama musikal. Dengan mendapatkan peran sebagai Rimba, dia harus keluar dari zona nyaman. Dia harus mengikuti meditasi, membayangkan dirinya buta, hingga latihan berjalan dengan menggunakan penutup mata.

Selesai latihan, dia masih harus mempelajari video-video di Youtube yang menampilkan bagaimana cara orang buta berjalan.

“Orang buta itu ‘melihat’ dengan telinga,” katanya.

Mencari Rimba memiliki ciri khas yaitu menekankan pada dunia fabel atau dunia satwa yang mampu berbicara. Fabel pada dasarnya sudah mengakar pada cerita tradisional baik di Indonesia maupun di Jepang. Dalam sejarah kebudayaan Indonesia, fabel ada sejak abad 8 Masehi, terpahat dalam relief-relief candi Buddha dan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mencari Rimba terinspirasi dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni. Karena itu, ceritanya akan membangkitkan kepedulian pada satwa dan lingkungan sejak dini. Drama musikal berdurasi sekitar 40 menit ini tetap tersaji dengan dialog dalam Bahasa Indonesia meskipun pentas di Jepang. Pertunjukan tetap komunikatif dan mudah dimengerti dengan dukungan kostum yang menarik.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro