Bisnis.com, JAKARTA-Aktris Prancis Marion Cotillard membantah perceraian pasangan Angelina Jolie dan Brad Pitt karena kehadirannya dalam hubungan mereka.
Bahkan, dia mendoakan agar pasangan itu kembali bersama. Marion juga mengaku saat ini sedang mengandung anak dari kekasihnya.
Hal tersebut diungkapkan Cotillard (40) di akun Instagram sehari setelah Jolie menggugat cerai Pitt, menyusul banyaknya media yang menyebut adanya dugaan hubungan asmara antara Cotillard dan Pitt, yang sama-sama membintangi drama perang "Allied".
"Berita menggemparkan yang muncul 24 jam lalu dan menyeret saya ke dalamnya. Karena situasi ini semakin rumit dan mempengaruhi orang-orang yang saya cintai, saya harus bicara. Pertama, beberapa tahun lalu saya bertemu dengan pria yang saya cintai, ayah dari putra kami dan bayi yang sedang saya kandung. Dia kekasih saya, sahabat saya, satu-satunya orang yang saya butuhkan," tulis Cotillard, merujuk pada aktor Prancis Gullaume Canet
"Berita menggemparkan yang muncul 24 jam lalu dan menyeret saya ke dalamnya. Karena situasi ini semakin rumit dan mempengaruhi orang-orang yang saya cintai, saya harus bicara. Pertama, beberapa tahun lalu saya bertemu dengan pria yang saya cintai, ayah dari putra kami dan bayi yang sedang saya kandung. Dia kekasih saya, sahabat saya, satu-satunya orang yang saya butuhkan," tulis Cotillard, merujuk pada aktor Prancis Gullaume Canet
Nama Cotillard dibawa-bawa disebut dalam beberapa berita saat media dan penggemar berusaha memahami alasan di balik perceraian mendadak salah satu pasangan paling tersohor Hollywood yang dikenal karena penampilan menawan, film yang sukses serta aktivisme.
Jolie (41) dan Pitt (52), yang kerap disebut "Brangelina" oleh tabloid dan laman gosip, menikah pada 2014 setelah datu dekade menjalin hubungan asmara dan memiliki enam anak.
Mereka kerap muncul di tabloid dalam laporan tentang peran Jolie dalam perceraian Pitt dan aktris Jennifer Aniston dan, baru-baru ini tentang masalah yang mungkin terjadi dalam pernikahan mereka menurut warta kantor berita Reuters.
