Kabar24.com, JAKARTA - Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2016 digelar pada 5 Oktober - 8 Oktober 2016 di beberapa tempat di Magelang dan Yogyakarta.
Perhelatan budaya yang menginjak tahun ke-5 ini, mengangkat tema Setelah 200 Tahun Serat Centhini: Erotisme dan Religiusitas dalam Kitab-Kitab Nusantara.
BWCF adalah sebuah festival budaya yang berbeda dengan festival sejenis karena selalu mengangkat khazanah budaya Nusantara, terutama dalam perspektif sastra maupun dari sisi kajian sejarah dan arkeologis.
Penyelenggaraan festival tersebut diisi berbagai kegiatan antara lain, seminar, pidato kebudayaan, musyawarah penerbit-penulis, workshop penulisan cerita pendek, pameran foto, pameran lukisan, pergelaran kesenian dari berbagai daerah di Indonesia, dan pemberian penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award.
Sedikitnya 300 penulis dan budayawan, akademisi, pakar sejarah, sastrawan, arkeolog, rohaniawan, penulis buku, dalang, filolog, ikut memeriahkan perhelatan tahunan ini. Beberapa nama diantaranya, Garin Nugroho yang akan akan menyampaikan pidato budaya, Elizabeth D Inandiak yang menjadi salah satu pembicara seminar bertema Tafsir Serat Centhini, dan lain lain.
Dalam perhelatan tersebut, juga akan diselenggarakan Musyawarah Penerbit-Penulis bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang akan merintis berdirinya asosiasi penerbit-penulis Indonesia. BWCF diselenggarakan oleh Samana Foundation bekerja sama dengan BEKRAF.