Gedung Bioskop
Entertainment

Potensi Komunitas Film Belum Banyak digarap

Azizah Nur Alfi
Rabu, 5 Oktober 2016 - 12:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas komunitas yang didominasi produksi dan pemutaran film, turut membangun budaya menonton film serta melahirkan sineas baru. Namun, potensi ini belum banyak digarap untuk menjadi program yang berkelanjutan.

Editor Cinema Poetica Adrian Jonathan Pasaribu mengatakan, komunitas film terhitung mayoritas, tetapi kontribusi dan keberadaannya belum diperhatikan. Padahal, komunitas menjadi wadah bagi mereka yang ingin belajar produksi film, di tengah terbatasnya sekolah film dan terpusat di kota besar. Penyelenggaraan festival, seperti JiFFest dan JAFF, turut mengisi ruang kosong sumber pengetahuan tentang film.

Selain itu, imbuh Adrian, pemutaran oleh komunitas juga mampu menjadi layar alternatif bagi penonton di luar bioskop. Apalagi, melihat keberadaan bioskop yang belum merata di tiap daerah,dan masih terpusat di kota besar. Dengan demikian, komunitas berkontribusi menciptakan budaya menonton film.

Ketua Cinema Poetica Research Center Levriana Yustriani menilai, keberadaan komunitas film yang besar dan berkontribusi pada perfilman Nasional, belum banyak tergarap. Pemerintah, kata dia, seolah memisahkan antara komunitas dan industri perfilman. Levriana berharap riset pemetaan komunitas film di Indonesia yang dilakukan Cinema Poetica Research Center, dapat mendorong pemerintah berkolaborasi dengan komunitas film melakukan upaya berkelanjutan bagi industri perfilman Nasional.

Terpisah, kontribusi komunitas terhadap perfilman Nasional juga diamini Direktur Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, Bowo Leksono. Melalui program reguler dan non regulernya, CLC masuk ke sekolah, organisasi kepemudaan, dan organisasi keagamaan, untuk berbagi pengetahuan tentang film, baik produksi maupun pemutaran. Ketika sekolah film begitu mahal dan terpusat di kota besar, maka komunitas menjadi wadah bagi mereka yang ada di daerah.

“Di saat tingkat baca masyarakat masih rendah, film menjadi media yang lebih mudah diterima untuk menyampaikan hal-hal yang sifatnya kritis hingga advokasi pada persoalan sosial,” tuturnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro