Bisnis.com, JAKARTA-Anyaman biasa kita jumpai pada keranjang dan perabotan. Namun anyaman juga mampu menjadi elemen penting untuk mendekorasi ruangan agar terlihat ciamik. Penataan yang tepat dan inovasi dalam mendesainnya adalah kunci anyaman tampil indah dengan anyaman.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai penggunaan anyaman untuk berbagai keperluan. Apalagi masyarakat tradisonal, produk-produk mereka biasa dihasilkan dari kegiatan menganyam. Oleh karenanya, anyaman menjadi ciri khas tradisi kebudayaan di Indonesia.
Seiring waktu, penggunaan anyaman rupanya tak terbatas pada produk-produk perabotan, tetapi lebih luas salah satunya untuk kepentingan dekorasi ruangan. Terutama ketika ada tuntutan menghasilkan sebuah desain ruangan yang memadukan antara gaya modern dengan tradisional, anyaman pun dilirik karena dianggap memenuhi syarat untuk merepresentasikan nuansa tradisional.
Seperti dipraktikkan desainer interior Prasetio Budhi saat merancang sebuah kamar tidur berkonsep anyaman hotel bintang empat yang belum lama ini dipajang di pameran desain interior Hotel No.12. Dia menghadirkan anyaman-anyaman di sudut-sudut ruangan. Anyamannya dibuat dengan gayanya tersendiri mulai dari motif hingga material. Baginya anyaman merupakan cara yang ampuh untuk menyajikan nuansa tradisional.
"Istilahnya anyaman itu sudah menjadi kultur Indonesia," tuturnya, Jumat (10/21/2016).
Bila biasanya anyaman dibuat dari bambu, tetapi Prasetio menciptakannya dari material plastik, logam hingga kayu oak. Alasannya untuk mengolaborasikan nuansa tradisional dan modern. Selebihnya, anyaman ini menjadi aksen pembeda di ruang. Selain itu material-material tersebut lebih tahan lama ketimbang bahan-bahan anyaman bambu atau alang-alang.
"Anyaman itu cara lain mengangkat identitas keindonesiaan," ujarnya.
Prasetio menuturkan untuk memunculkan kenyamanan, anyaman-anyaman bermaterial kayu oak diletakkan di sudut kamar, kemudian diberi lampu dengan pancaran rendah di sisinya. Sehingga, cahayanya menjadi temaram dan memperkuat kesan anyaman itu sendiri. "Jadi memang kami ingin membuat suasana lebih nyaman," tuturnya.
Selain itu kursi yang dihadirkan pun kursi anyaman Namun bukan anyaman rotan atau bambu, melainkan menggunakan anyaman plastik. Lantaran temanya anyaman, maka perabotan-perabotan lainnya harus selaras dengan hal tersebut. Harapannya selain nyaman, pengunjung kama akan menemukan pengalaman tersendiri tentang anyaman.
"Saya tidak menggunakan anyaman rotan, karena saya ingin anyaman itu tampil berbeda dari yang lainnya," ujarnya.
Prasetio menuturkan tema anyaman ini terinspirasi dari keseharian masyarakat Indonesia. Sejak kecil, kita sudah sering melihat produk-produk anyaman seperti keranjang dan tikar. Oleh sebab itu kenapa tidak diolah untuk tampil dengan sesuatu yang lebih modern.
Untuk warna dinding dan lantai, Prasetio mengatakan menggunakan warna-warna lembut seperti putih maupun cokelat muda agar senada dengan anyaman. Dengan demikian, keberadaan anyaman sebagai aksen utama tetap terjaga.