Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Bertandang ke Yogyakarta tak lengkap rasanya bila tidak menyempatkan diri untuk berbelanja batik.
Salah satu sentra batik tulis yang patut untuk dikunjungi adalah sentra batik tulis Giriloyo yang berada di kaki bukit di bawah makam Raja-raja Mataram di Imogiri. Secara lebih spesifik lokasi sentra batik tulis ini berada di jalan Imogiri Timur km 14 Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Menjadi pengrajin batik adalah mayoritas pekerjaan para wanita di desa tersebut. Sedangkan penduduk laki-laki banyak mengabdikan diri pada keraton dengan menjadi abdi dalem.
Terdapat lebih dari 1000 pengrajin batik yang tergung dalam 12 kelompok batik pada tiga dusun di Giriloyo abad ke-16 tepatnya pada 1635.
Kondisi sentra batik tersebut sempat hancur pada saat terjadi gempa yang mengguncang Yogyakarta pada 2016. Tidak ada aktivitas membatik dan masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaannya hingga masuknya LSM untuk kembali membangun desa tersebut dengan tetap mengangkat potensi masyarakat lokal.
"Dulunya, hanya bisa membuat batik setengah jadi. Kemudian kami digandeng oleh balai besar batik sehingga bisa menjual produk jadi yang menambah nilai jual dari produk kami," ujar Said Romli, selaku koordinator bidang pemasaran Kampung Batik Giriloyo di Imogiri, Sabtu (22/10/2016).
Kampung Batik Giriloyo terdiri dari tiga dusun yaitu Karang Kulon, Giriloyo, dan Cengkehan. Paguyuban ini bisa mendapatkan omset sebesar Rp300 juta per tahun dengan menjual paket wisata batik dan juga hasil penjualan batik tulis.
Selain di Giriloyo, masih ada beberapa Kampung Batik lainnya yang ada di Yogyakarta antara lain di Pandak dan Kembang Songo. Namun dua lokasi tersebut lebih dikenal dengan batik cap. Selain itu, kampung batik lainnya jufa ada di Kulon Progo dengan motif batik yang lebih modern.
