Bandara Pattimura di Ambon/pattimura-airport.co.id
Musik

Begini Rencana Ambon Jadi Kota Musik Dunia

Dika Irawan
Rabu, 23 November 2016 - 00:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA+Nama-nama seperti Broery Marantika, Franky Sahilatua, yang terkini Glenn Fredly adalah contoh nyata bagaimana Ambon memiliki potensi di dunia musik. Darah musisi seakan sudah mengalir pada tiap diri warga Ambon.

Karenanya wajar bila kini ibu kota Provinsi Maluku itu percaya diri bersolek agar menjadi kota musik dunia. Cita-cita itu mulai menemukan titik terang. Tepatnya pada 29 Oktober 2016, di Lapangan Merdeka Ambon, Badan Ekonomi Kreatif bersama pemerintah daerah setempat mencanangkan perencanaan Kota Ambon menuju Kota Musik Dunia.

Ari Juliano Gema, Deputi V Bidang Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Bekraf menuturkan Pemerintah Kota Ambon sebetulnya sudah mendeklarasikan kota musik sejak 2011, tetapi saat itu belum ada langkah nyata merealisasikan hal tersebut. Menyadari potensi musik di Ambon begitu besar, Bekraf pun mendukung upaya itu. "Kalau kesana [Ambon], semua orang suka musik

Jika suaranya bagus mereka akan menjadi penyanyi, bila [suaranya tidak bagus] mereka menjadi pemain alat musik. Apapun profesi mereka, musik sangat diminati," ujarnya, Selasa (22/11/2016).

"Jadi pembangunan itu tidak melulu persoalan fisik, tetapi ada hal lain seperti musik. Karena itulah kami sepakat dengan Pemerintah Kota Ambon mencanangkan kota musik dunia." tambahnya.

Pada tahap awal ini, langkah yang ditempuh identifikasi dan optimalisasi. Para pemangku kepentingan terkait di Ambon akan dibantu Bekraf melaksanakan 25 rencana aksi (action plan) yang disusun bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan, dan akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017.

Rencana aksi tersebut mencakup faktor-faktor yang dibagi dalam lima pilar pembangunan kota musik yaitu infrastruktur, musisi dan komunitas, proses belajar, pengembangan industri dan nilai sosial budaya. Kelima pilar ini merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan pencanangan tersebut bertujuan menyebarluaskan informasi kepada seluruh masyarakat di Kota Ambon bahwa minimal tiga tahun ke depan, Ambon akan didaftarkan sebagai Kota Musik Dunia ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Agar terdaftar di badan PBB itu dan diakui dunia tentu ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Bersama dengan persyaratan itu, harus pula disertakan bukti-bukti bahwa musik benar-benar menjadi alat strategis yang digunakan untuk membangun Kota Ambon. Ari mengatakan persyaratan-persyaratan itu akan disiapkan dalam jangka waktu tiga tahun. Dimulai pada 2017 hingga 2019.

Sehingga, pada 2019 ditargetkan Ambon sudah terdaftar di UNESCO sebagai kota musik dunia. "Kami akan upayakan pengembangan sekolah musik dan juga mengelola SDM agar mereka dapat mengelola dan memanajemen musik," ujarnya.

Dalam perencanaan ini, Bekraf akan membantu mengurusi persoalan eksternal, sedang urusan internal akan diurus Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku. Umpamanya, soal pendaftaran ke UNESCO, Bekraf akan mengkomunikasikannya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki akses ke badan PBB tersebut.

Kemudian berkaitan dengan pembenahan infrastruktur, ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Soal pariwisata dan promosi akan difasilitasi ke Kementerian Pariwisata. "Berkaitan dengan anggaran belum ada angka, karena masih dalam pembicaraan. Mengingat program ini disapkan pada 2017," pungkasnya.

Penulis : Dika Irawan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro