Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat
Travel

Okupansi Perhotelan Riau Stagnan

Gemal Abdel Nasser P.
Kamis, 22 Desember 2016 - 18:00
Bagikan

Bisnis.com, PEKANBARU—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mencatat level tingkat isian (okupansi) hotel di Riau mengalami stagnan di sepanjang tahun ini karena kunjungan wisatawan tercatat belum meningkat.

Ketua PHRI Riau Ondhi Sukmara mengatakan rata-rata okupansi hotel di Riau hanya berada pada level 60%. Angka tingkat isian ini tentunya jauh dari beberapa daerah wisata di Sumatra, seperti Sumatra Barat, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara yang mencapai 80% hingga 90%.

“Okupansi perhotelan di Riau sempat jatuh ke level 40% pada Kuartal I/2016. Selanjutnya, hanya berada pada level 60%. Tidak pernah lebih,” katanya, Kamis (22/12/2016).

Beberapa pergelaran wisata tahunan yang diadakan pemerintah, seperti Festival Pacu Smpan Pacu Jalur, Festival Budaya Tiong Hoa Bakar Tongkang, Balap Sepeda Tour de Siak tidak berpengaruh terhadap bisnis perhotelan di daerah itu.

Ondhi mengatakan PHRI hanya memproyeksikan tingkat isian sebatas 60% pada tahun ini. Menurutnya, situasi akan berbeda jika Pemerintah daerah setempat dan pihak swasta mengadakan pergelaran yang lebih menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

PHRI juga mematok target 60% untuk tingkat isian tahun 2017. Menurut Ondhi, belum ada iklim segar dari sektor manapun yang mampu mengembangkan bisnis perhotelan di Riau pada tahun Ayam Api nanti.

Selama ini, okupansi sangat bergantung dengan acara sereomonial yang diadakan oleh pemerintah. “Jika, hal ini kembali dilarang, tidak menutupkemungkinan akan ada hotel yang gulung tikar,” kata Ondhi.

Di lain pihak, Pemerintah Provinsi Riau mengklaim telah fokus mengembangkan potensi pariwisata pada tahun ini. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan beberapa pergelaran tahunan seperti Riual Adat Tiong Hoa Bakar Tongkang dan acara balap sepeda tahunan Tour de Siak sukses di gelar.

Pemerintah juga mengklaim jumlah kunjungan wisatawan meningkat pada tahun lalu, karena tidak ada bencana kabut asap yang terjadi tahun ini, meski pemerintah belum merilis berapa jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi “Bumi Melayu” pada tahun ini.

“Pemerintah Provinsi Riau teru mengembangkan potensi pariwisata untuk neingkatkan perekonomian. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan dengan beberapa sektor lain, seperti migas,” kata Andi Rachman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro