Bisnis.com, JAKARTA - Stroke tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga dialami kalangan dewasa. Penyakit ini menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua di dunia.
Stroke terjadi karena kurangnya pasokan darah ke otak sehingga mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.
Dilansir dari hindustime.com dan mayoclinic.org, Selasa (7/5/2024) kasus stroke terus meningkat beberapa tahun terakhir yakni mencapai 41 per 100.000 kasus terjadi dikalangan dewasa muda.
Adapun data kasus di Indonesia dilansir dari situs resmi Kemenkes, data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia yakni 19,42% dari total kematian.
Akibat dari peningkatan kasus stroke, akhirnya membuat beberapa orang takut mengalami penyakit mematikan ini. Karena itu, Anda wajib mengetahui gejala dan penanganan yang tepat agar bisa menurunkan risiko terkena stroke.
Kenali Gejala Stroke
1. Kesulitan berbicara dan memahami perkataan orang lain
2. Mengalami mati rasa seperti kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki. Biasanya hanya mempengaruhi satu sisi tubuh saja
3. Mengalami masalah penglihatan pada salah satu atau kedua mata
4. Sakit kepala
5. Kesulitan berjalan
Penyebab Umum Stroke
1. Gaya hidup
Orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat cenderung lebih mudah terkena penyakit stroke, berikut ini faktor gaya hidup tidak sehat.
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga
- Sering mengonsumsi alkohol
- Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin
- Sering merokok
- Pola makan tidak sehat, banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, karbohidrat, dan rendah protein
2. Memiliki riwayat medis
Orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu bisa meningkatkan risiko terkena stroke. Berikut masalah medis yang harus diwaspadai.
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol Tinggi
- Diabetes
- Apnea tidur obstruktif
- Penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, kelainan jantung, infeksi jantung, atau irama jantung tidak teratur (fibrilasi atrium)
- Memiliki riwayat keluarga yang menderita stroke, serangan jantung, atau serangan iskemik transien
- Mengalami infeksi seperti HIV, infeksi virus Herpes, dan COVID-19
3. Penyebab lain
- Usia
Orang yang berusia 55 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan orang yang lebih muda. Namun, kalangan muda harus tetap waspada, karena memiliki gaya hidup tidak sehat menjadi pemicu utama peningkatan kasus stroke pada dewasa.
- Ras atau etnis
Orang Amerika keturunan Afrika dan Hispanik memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan orang dari ras atau etnis lain.
- Jenis Kelamin
Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan wanita, karena memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol.
- Hormon
Orang yang mengonsumsi pil KB atau terapi hormon yang mengandung estrogen dapat meningkatkan risiko stroke.