Bisnis.com, JAKARTA - Ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan karyawannya bekerja shift malam dan begadang.
Kerja shift malam berdampak signifikan terhadap kualitas dan kuantitas tidur. Ada banyak dampak buruk dari kesehatan dari kebiasaan kerja shift malam ini.
Selain itu, pekerja shift malam lebih rentan mengalami kesalahan dan kecelakaan.
Dilansir dari timesofindia, ini beberapa dampak buruk kesehatan dari kerja shift malam
1. Rapid eye movement
Gangguan pola tidur juga berdampak pada tidur REM (Rapid Eye Movement), sehingga membuat tidur mereka kurang nyenyak. Diperkirakan pekerja shift malam lebih rentan terhadap kesalahan dan kecelakaan, terutama pada jam-jam awal shift mereka.
Gangguan pola tidur juga berdampak pada tidur REM (Rapid Eye Movement), sehingga membuat tidur mereka kurang nyenyak.
Diperkirakan pekerja shift malam lebih rentan terhadap kesalahan dan kecelakaan, terutama pada jam-jam awal shift mereka. Terganggunya pola tidur juga berdampak pada gerakan mata cepat (REM)
2. Kesehatan mental
Studi epidemiologi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine telah menunjukkan dampak negatif kerja shift malam terhadap kesehatan mental. Pekerja shift lebih mungkin mengalami kelelahan kronis, kecemasan, dan depresi.
Mereka mungkin juga memerlukan pengobatan dengan obat-obatan psikotropika untuk mengatasi masalah ini. Studi epidemiologi yang ditunjukkan dalam jurnal Sleep Medicine telah menunjukkan efek negatif kerja shift malam terhadap kesehatan mental.
Pekerja shift lebih mungkin mengalami kelelahan kronis, kecemasan, dan depresi. Mereka mungkin juga memerlukan pengobatan dengan obat-obatan psikotropika untuk mengatasi masalah ini.
3. Masalah sistem pencernaan
Kerja shift malam mengganggu pola makan dan dapat menyebabkan masalah pencernaan. Pekerja shift sering kali mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan karbohidrat lebih tinggi karena kurang tidur. Kebiasaan makan mereka seringkali tidak teratur sehingga menyebabkan masalah pencernaan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Industrial Health menunjukkan bahwa pekerja shift malam lebih mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mulas, sindrom iritasi usus besar, dan tukak lambung dibandingkan dengan pekerja siang hari.
4. Gangguan metabolisme
Kerja shift dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan metabolisme seperti obesitas, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Irama sirkadian yang terganggu, kualitas tidur yang buruk, dan pola makan yang tidak teratur berkontribusi terhadap gangguan metabolisme tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki kadar trigliserida dan kolesterol total yang lebih tinggi, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
5. Sistem kardiovaskular dan kanker
Ada hubungan yang kuat antara kerja shift malam dan gangguan kardiovaskular. Pekerja shift memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi seperti penyakit jantung iskemik. Kerja shift dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.
Terdapat hubungan yang kuat antara kerja shift malam dan gangguan kardiovaskular. Pekerja shift memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit seperti penyakit jantung iskemik. Kerja shift dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.
Tips menjaga kesehatan bagi pekerja ronda
Jika Anda seorang pekerja shift malam, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi tidur dan kesehatan Anda secara keseluruhan:
- Kelola paparan cahaya Anda dengan mengenakan kacamata pemblokir cahaya biru dan menggunakan tirai anti tembus pandang di kamar tidur Anda.
- Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup pada hari libur untuk mengkompensasi hilangnya waktu tidur pada shift malam.
Pertahankan jadwal kerja shift yang konsisten dan coba minimalkan jumlah shift malam berturut-turut. - Komunikasikan dengan atasan Anda tentang penjadwalan masalah dan cari solusi praktis untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.