Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha kuliner dan pemilik modal dari dalam negeri didorong untuk memanfaatkan peluang untuk membawa konsep kuliner halal Indonesia ke Azerbaijan. Pada tahun ini diharapkan ada restoran Indonesia yang berdiri di negara tersebut.
Duta Besar RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie mengatakan kuliner Indonesia memiliki kesempatan besar untuk masuk ke pasar Azerbaijan sebab sampai saat ini masakan Asia Tenggara belum banyak hadir di negara tersebut.
Dia pun mengundang para investor Indonesia dan mengaku siap memfasilitasi serta mencari mitra yang sesuai di Azerbaijan.
“Di Azerbaijan belum ada satupun restoran Indonesia, sementara hubungan Indonesia-Azerbaijan sangat erat dan memiliki kesamaan nilai budaya serta sama-sama berpenduduk mayoritas muslim yang mengutamakan masakan halal. Ini merupakan peluang bagi Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1).
Dia melanjutkan, seharusnya Indonesia telah memiliki wakil di bidang kuliner di setiap negara di dunia. Apalagi produk kuliner seperti rendang, sate dan nasi goreng maupun minuman kopi Indonesia sudah cukup dikenal karena kekhasan dan kualitasnya.
Pasar Azerbaijan juga masih terbuka untuk perdagangan bahan baku makanan dari Indonesia. Pasalnya negara tersebut masih bergantung dengan makanan kaleng dari Rusia dan Turki.
“Indonesia sudah memiliki produk yang banyak dan sudah dikenal oleh masyarakat di Asia Tengah sejak masa jalur sutra, ini harus kembali dirintis dan diperkuat.”
Pada awal tahun ini, KBRI Baku kembali melakukan diplomasi kuliner dengan mengundang 50 tamu terdiri dari selebritas, tokoh masyarakat dan kalangan media di Baku, Azerbaijan.
Sejumlah jenis kuliner dipromosikan dalam kesempatan tersebut antara lain rendang, bakwan, ikan pesmol, mie bakso dan onde-onde.
“Indonesia sangat kaya akan tradisi kuliner yang beragam, tersebar dari tradisi beratus pulau di Indonesia,” ungkap Amiraslanov Tahir Idris, Presiden Asosiasi Kuliner Nasional Azerbaijan.
